Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Amerika
Dosen Pengampu Mata Kuliah Dr. Suranto, M.Pd
Oleh
Nuzulul Khoirunnisa’ (120210302103)
Kelas B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB
1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara negara dikawasan Amerika Latin merupakan Negara bekas
jajahan dimana motif dari bangsa penjajah lain adalah penguasaan sumber ekonomi
yang akhirnya akan mengakibatkan adanya penguasaan politik dan sosial
masyarakat. Semboyan Gold, Glory, Gospel yang dimiliki oleh Protugal telah
membuat Negara ini menjadi salah Negara yang kuat dalam percaturan
intenasional. Banyak ekspedisi pelayaran yang dilakukan demi untuk menaklukkan
wilayah Negara lainnya.Keberhasilan Portugal ini ternyata membuat Spanyol iri hati.Yang
kemudian ratu Isabella memberangkatkan dan mendanai Colombus untuk melakukan
perjalanan ekspedisi.Yang akhirnya membawa hasil yakni penemuan kawasan
Amerika.
Kemerdekaan di Amerika serikat ini juga merupakan salah satu yang
melatarbelakangi adanya imperialisme di amerika latin. Wilayah
Amerika terdiri dari 13 koloni yaitu; Koloni Connecticut Koloni Delaware
Provinsi Georgia Provinsi Maryland Provinsi Massachusetts Bay Provinsi New
Hampshire Provinsi New York Provinsi New Jersey Provinsi North Carolina
Provinsi Pennsylvania Koloni Rhode Island dan Provindence Plantation Provinsi
South Carolina Koloni dan Dominion Virginia. Pada mulanya 13 koloni ini
merupakan jajahan dari inggris, tepatnya kemudian Pada tahun 1776 Revolusi
Kemerdekaan Amerika pecah dan Kongres Kontinental mengeluarkan Deklarasi
Kemerdekaan dan memisahkan diri dari Kerajaan Inggris.Dampak dari kemerdekaan
AS terhadap daerah amerika latin adalah sebagai berikut:
a) Amerika mengobarkan kebencian bangsa Amerika Latin tersebut untuk
menentang Eropa, serta memberi dukungan terhadap gerakan-gerakan kemerdekaan.
b)
Amerika latin berusaha memperbaiki keadaan ekonominya, yang
kemudian meminta bantuan kepada Amerika serikat, yang mengakibatkan dari segi
ekonomi (pada waktu itu) amerika latin berhaluan kanan, yang pada tahun-tahun
belakangan malah banyak merugikan amerika latin sendiri.
Setelah
upaya untuk mencapai kemerdekaan berhasil dilakukan oleh Negara Negara baru di Amerika latin muncul masalah
kembali yakni ancaman imperialisme dari Negara Negara barat khususnya Spanyol.
Pada tahun 1820-an, spanyol meminta bantuan kepada para sekutunya di eropa
untuk menaklukkan kembali koloni koloninya di Amerika latin. Austria pun
tertarik untuk membantu namun hal ini tidak disepakati oleh Inggris dan juga Amerika
serikat.
Oleh karena itulah maka di tahun 1823, Inggris meminta
Amerika serikat untuk membuat deklarasi bersama menentang intervensi Eropa ke
Amerika Latin.Presiden amerika yakni James Monroe, pada akhirnya karena adanya
permintaan Inggris mengeluarkan statment resminya di acara konggres tahunan
tanggal 2 Desember 1823. Kebijakan tersebut adalah kebijakan untuk berpihak
pada Negara negara Amerika latin. Pidato ini terkenal dengan nama ”doktrin
Monroe”.Dan dengan adanya doktrin Monroe ini hubungan
amerika serikat dengan Negara amerika latin makin dekat karena ada persepsi
bahwasanya amerika serikat telah membantu untuk melindungi kawasan amerika
latin. Maka dimulailah campurtangan amerika serikat dalam peranannya di Amerika
Latin.
1.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang yang telah
dipaparkan, dapat ditarik beberapa rumusan masalah, antara lain:
1.)
Apakah yang
melatarbelakangi Imperialisme Amerika Serikat di Amerika Latin?
2.)
Bagaiman wujud
Imperialisme Amerika Serikat di Amerika Latin?
3.)
Apakah yang
dimaksud dengan Good Neighbour Policy?
4.)
Bagaimana dampak
dari Imperialisme Amerika Serikat di Amerika Latin?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah
ini, antara lain:
1) Mengetahui dan
memahami latar belakang dari Imperialisme Amerika Serikat di Amerika Latin
2)
Mengetahui wujud
Imperialisme Amerika serikat di Amerika latin
3)
Mengetahun apa
yang dimaksud dengan Good Neighbour Policy
4)
Mengetahui
dampak dari Imperialisme Amerika Serikat di Amerika latin
5)
Sebagai
pemenuhan tugas mata kuliah Sejarah Amerika
6)
Sebagai bahan referensi
dan menambah wawasan pembaca tentang sejarah Amerika
BAB
2.PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Imperialisme Amerika Serikat di Amerika Latin
Di bawah ini adalah yang mendasari Imperialisme Amerika Serikat
yang terjadi di Amerika Latin, yaitu:
2.1.1 Doktrin Monroe
Pada dekade awal abad
ke-19,Amerika Tengah dan Selatan beralih ke gerakan revolusi. Gagasankebebasan
telah mengusik rakyatAmerika Latin sejak para koloniInggris memperoleh
kemerdekaanmereka.Penaklukan Napoleonatas Spanyol dan Portugal pada1808 menjadi
pertanda bagi rakyatAmerika Latin untuk mengadakanpemberontakan. Menjelang
1822,dipimpin dengan cakap oleh Simon Bolivar, Francisco Miranda, Jose deSan
Martin dan Miguel de Hidalgo,sebagian besar Amerika Hispanik–dariArgentina dan Chili
di selatan hinggaMeksiko di utaramemenangkankemerdekaan mereka. Rakyat Amerika
Serikat mencurahkanperhatian mendalam terhadappada apa yang tampaknyamerupakan
pengulangan pengalamanmereka sendiri dalam memisahkandiri dari bawah
kekuasaanEropa. Gerakan kemerdekaanAmerika Latin mempertegas keyakinanmereka
akan pemerintahanotonomi. Pada 1822 Presiden JamesMonroe, di bawah tekanan public
yang kuat, menerima wewenang untukmengakui negara Amerika Latinbaru dan segera
bertukar menteridengan mereka. Dengan demikian,dia menegaskan status mereka
sebagainegara merdeka yang sesungguhnya,sepenuhnya terpisah dariikatan lama
mereka dengan Eropa.T epat pada saat ini, Rusia, Prusia,dan Austria membentuk
persekutuan,Aliansi Suci, untuk melindungidiri mereka dari pemberontakan.Dengan
turut campur di negaratempat gerakan masyarakat membahayakanmonarki, aliansi
tersebutdipersatukan oleh Perancispasca Napoleon–berniat mencegahpenyebaran
revolusi itu.Kebijakanini merupakan antitesis prinsipAmerika tentang penentuan
nasibsendiri.Selama Aliansi Suci ini membatasikegiatannya di Dunia Lama,Amerika
Serikat tidak mengkhawatirkannya.Tetapi ketika aliansitersebut mengumumkan
niatnyauntuk memulihkan kembali bekasbekaskoloni Spanyol, masyarakatAmerika
menjadi sangat khawatir.Karena perdagangan Amerika Latintelah menjadi sangat
penting bagimereka, Inggris memutuskan untukmenghentikan tindakan semacamitu.
London-jaminan gabunganAnglo-Amerika terhadap AmerikaLatin, tetapi Sekretaris
NegaraJohn Quincy Adams meyakinkanMonroes untuk bertindak secaraunilateral:
“Akan lebih jelas, jugalebih bermartabat, untuk menyatakanprinsip kami
secaraeksplisit kepada Rusia dan Perancis,daripada muncul sepertipahlawan
kesiangan dalamgelombang serdadu Inggris.”Pada Desember 1823, dengankeyakinan
bahwa AL Inggris akanmembela Amerika Latin dari AliansiSuci dan Perancis,
Presiden Monroemengambil kesempatan dalam pidatotahunannya kepada Kongresuntuk
menyampaikan apa yang kemudiandikenal sebagai DoktrinMonroe – penolakan
menoleransiperluasan dominasi lebih lanjutEropa di benua Amerika :
“Benua Amerika...untuk selanjutnyajanganlah dianggap
sebagaisasaran bagi kolonialisasi di masadepan oleh kekuatan Eropa mana
pun.Kita harus menganggap usahaapa pun dari pihak mereka untukmemperluas sistem
(politik)mereka ke bagian mana pun belahandunia ini sebagai ancaman
terhadapperdamaian dan keamanan kita.Dengan koloni yang sudah adaatau
ketergantungan terhadap kekuatanEropa mana pun, kami tidakpernah campur tangan
dan takkanpernah campur tangan. Tetapidengan pemerintah yang telahmenyatakan
kemerdekaannya danmempertahankan kemerdekaan itu,juga kemerdekaan yang telah
kita... akui,
kita tidak dapat membiarkan tindakancampur tangan apa pun yang
bertujuanmenekan mereka, atau mengendalikannasib mereka dengan cara apa
pun,oleh kekuatan Eropa mana pun dengananggapan selain manifestasi disposisi
tidakramah terhadap Amerika Serikat.”
Dikeluarkannya Doktrin Monroe ini, maka upaya negara-negara Eropa untuk
menjajah atau melakukan campur tangan terhadap negara-negara di benua Amerika
akan dipandang sebagai agresi, sehingga Amerika Serikat akan turun tangan. Akan
tetapi, Amerika Serikat tidak akan mengganggu jajahan Eropa yang sudah ada.
Doktrin ini diterapkan setelah sebagian besar jajahan Spanyol dan Portugal di
Amerika Latin telah merebut kemerdekaannya.
Doktrin Monroe intinya adalah “America for the Americans” yang
berarti politik isolasi, artinya negara-negara di luar Amerika jangan
mencampuri soal-soal dalam negeri Amerika dan sebaliknya Amerika tidak akan
ikut dalam soal-soal di luar Amerika. Doktrin Monroe dapat juga diartikan
sebagai Pan-Amerikanisme, yaitu seluruh negara-negara di Amerika harus
merupakan satu keluarga Bangsa Amerika di bawah pimpinan Amerika.
Pernyataan
atau Doktrin Monroe ini mendapatkan dukungan dari Inggris dimana inggris telah
mempersiapkan kekuatan angkatan lautnya yang cukup ditakuti karena jumlah dan
kualitasnya yang cukup banyak dan baik. Dan dengan adanya doktrin Monroe ini
hubungan amerika serikat dengan Negara amerika latin makin dekat karena ada
persepsi bahwasanya amerika serikat telah membantu untuk melindungi kawasan
amerika latin. Namun persepsi negatif dalam melihat sikap amerika Serikat
terhadap kawasan Amerika latin pun juga muncul. Pemerintah Negara Negara
amerika latin berfikir bahwa amerika serikat menggunakan doktrin monroe sebagai
media untuk mendominasi benua amerika. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan
investasi dari Amerika maupun sekutunya yakni Inggris yang meningkat setelah
keluarnya doktrin Monroe.
2.2.2 Faktor Politik
Keinginan Amerika Serikat untuk memperluas
pengaruh ke negara-negara sekitarnya adalah adanya pemikiran ‘Manifest Destiny”
dan “City Upon a Hill”, dimana artinya Amerika Serikat harus menjadi panutan
dan pemimpin bagi masarakat sekitarnya. Kedua doktrin ini dijadikan sebagai
alasan Amerika Serikat melakukan perluasan pengaruh dan pembenaran terhadap hak
dan kewajiban Amerika Serikat memperluas pengaruh dan kebudayaannya di benua
Amerika, Karibia, dan juga Pasifik.
Dalam pelaksanaan politik luar negeri Amerika
hanya terbatas dua tujuan antara lain:
1)
Menghindari persekutuan yang menjerat negara-negara di Eropa
2)
Memelihara hegemoni politik di bumi belahan barat Sehingga
perkembangan Politik isolasionalis sepanjang abad 19 dan awal abad ke 20 dimana
politik isolasi ini menjadi pondasi dasar dari politik luar negeri, dalam
perkembangan politik luar negeri AS terdapat bentuk pelaksanaan dari politik
luar negeri, seperti:
a) Politik Isolasi
Selama menganut politik isolasi ini pemerintahan
AS mengalami peningkatan di bidang Ekonomi karena banyak warga menjadi buruh
pabrik senjata dengan upah atau gaji yang tinggi. Dalam hal ini membawa nama
baik bagi Wilson dikarenakan dengan kebijakannya membuat taraf hidup warga AS
menjadi meningkat.
b) Politik Aliansi
AS melihat perekonomian di eropa mengalami
krisis kecuali Uni Soviet yang menjadi momok bagi AS dengan ideologinya Marxis
Lennis yang berasaskan sama rasa sama mata tetap kaya dan maju. Hal ini
memudahkan menyebarkan ajaran komunis di Eropa yang berakibat krisis moneter
setelah PD II. Uni Soviet berusaha menyebarkan ajaran komunis dengan cara
memberi perlindungan terhadap negara-negara Eropa dengan syarat mereka harus
menganut ajaran Marxis Lennis.
2.2.3 Faktor Ekonomi
Banyak orang-orang Amerika serikat termasuk
tokoh-tokoh yang berpengaruh seperti Theodore Rooselvet, Henry Cabot lodge dan
Elihu Root, merasa bahwa untuk menjaga kepentingannya, amerika serikat harus
memperluas pengaruh ekonominya.Pandangan ini juga dapat di ikuti oleh lobi
angkatan laut yang kuat, yang meminta penambahan armada dan pangkalan luar
negeri karena dianggap penting untuk keamanan ekonoi dan politik negara itu.
Amerika Serikat tertuju kepada Amerika Latin di
sebabkan karena disanalah tercipta sumber daya alam yang melimpah, adanya
faktor pelayaran yang sangat baik untuk kemajuan permukiman membuat Amerika
Serikat mengingitkan daerah Amerika Latin. Setiap daerah-daerah yang memiliki
kekayaan atas sumberdaya alamnya maka Amerika Serikat akan berusaha untuk
mendapatkan wilayah tersebut dan menjadikannya bagian dari Amerika Serikat,
dengan adanya kekuasaan Amerika Serikat di Amerika Latin maka Amerika serikat
akan mengeksploitasi sumberdaya kekayaan alam daerah tersebut, tujuannya yaitu
untuk kepentingan negaranya terutama kemajuan dalam bidang perekonomian dan
pasar bebas di Amerika Latin yang cukup terjamin. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa imperialisme Amerika Serikat di Amerika Latin yaitu karena
ingin menguasahi sumber kekayaan alam yang di miliki Amerika Latin dengan
perdagangan bebas.
2.3 Wujud Imperialisme Amerika Serikat di Amerika Latin
Pada dekade terakhir di abad 19 merupakan perluasan
imperial bagi Amerika Serikat.Saat itu selain menyebarkan pengaruh, juga
melakukan pendudukan untuk beberapa waktu di wilayah samudra Atlantik dan
pasifik, serta ke Amerika tengah.Tetapi
Amerika serikat memilih jalan yang berbeda dengan orang Eropa pesaingnya
karena sejarah perjuangannya sendiri.
Sumber perluasan Amerika serikat pada akhir abad
ke 19 sangat bervariasi. Secara Internasional, masa ini merupakan periode
imperialisme besar-besaran, saat kekuatan-kekuatan Eropa saling berpacu untuk
menguasahi Afrika dan bersaing untuk menyebar pengaruh dan menguasahi
perdagangan.
2.2.1 Perluasan Wilayah ke Alaska
Usaha pertama Amerika Serikat untuk memperluas wilayahnya
adalah dengan membeli Alaska yang populasinya minim, hanya ada suku Inuit dan
penduduk asli lainnya dari Rusia pada tahun 1867. Kebanyakan warga Amerika
tidak peduli atau tidak suka dengan langkah yang dilakukan oleh menteri luar
negeri william Seward ini, dan Alaska sering dsebut sebagai :kebodohan Seward’
dan “Peti Es Seward” tetapi 30 tahun kemudian ketika es ditemukan disungai
Klondike di Alaska, ribuan warga Amerika pergi ke utara dan menetap di sana.
Sewaktu Alaska menjadi negara bagian ke-49 pada tahun 1959, ia menggantikan
Texas sebagai negara terbesar di Amerika serikat.
2.2.2 Texas dan Perang di Meksiko
Sebelunnya
Amerika serikat pada tahun 1820-an melakukan perang dengan Meksiko dan menduduki
Texas :
Sepanjang
tahun 1820-an, penduduk Amerika menduduki wilayah Texas yang luas, sering kali
dengan dengan tanah pemberian Meksiko.Namun jumlah mereka semakin banyak dan
membuat penguasa di daerah itu cemas sehingga akhirnya melarang imigrasi lebih lanjut
pada tahun 1830. Pada tahun 1834 Jendral Antonio Lopes de Santa Anna mendirikan
pemerintahan diktator di Meksiko, dan pada tahun berikutnya penduduk Texas
memberontak.Di awal tahun 1836 Santa Anna mengalahkan pemberontakan Amerika
Serikat pada pengepungan di benteng Alamo dalam pertempuran yang sangat di
kenang.Namun orang Texas di bawah pimpinan San Houston menghancurkan tentara
Meksiko dan menangkap Santa Anna sebulan kemudian dalam pertempuran San Jacinto
dan memastikan kemerdekaan Texas. Selama hampr satu dekade, Texas tetap menjadi
republik yang berdiri sendiri, ia kemudian bergabung menjadi negara bagian yang
ke-28 pada tahun 1845.
Meskipun
Meksiko memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat karena persoalan status
negara bagian Texas, persoalan yang
lebih dipertentangkan adalah batas wilayah negara bagian baru ini. Texas
mengklaim Sungai Rio Grande sebagai batasnya, Meksiko mengklaim bahwa tapal
batas ada di utara sisi Sungai Nueces. Sementara itu, banyak pemungkim
berbondong-bondong masuk ke wilayah Meksiko dan california saat orang amerika
mengklaim Amerika Serikat memliki takdir nyata untuk memperluas wilayah kearah
barat sampai ke samudera Pasifik.
Usaha
Amerika Serikat untuk membeli New Mexiko dan wilayah California gagal dan
setelah pertikaian antara tentara Meksiko dan Amerika Seriat di sepanjang Ro
Grande, amerika serikat menyatakan Perang pada tahun 1846. Tentara Amerika
Serikat menduduki New Mexico, lalu membantu perlawanan para pemukim di
california. Pasukan Amerika Serikat di bawah komando zachary taylor menginvasi
Meksiko, memperoleh kemenagan di Monterey dan Buena Vista, anmun gagal mengajak
Meksiko ke meja perundingan.
Pada
bulan Maret 1847 pasukan Amerika di bawah komando Winfield Scott mendarat di
dekat Vera Cruz di pesisir timur Meksiko, dan setelah melampaui beberapa
rintangan dapat memaski Mexico City.Namun baru setelah santa Anna mengundurkan
diri Amerika Serikat dapat mengasosiasikan Traktat Guadulupe hildago di mana
Meksiko mau menyerahkan daerah barat daya dan California dengan uang ganti rugi
$ 15 juta.
Perang
tersebut berguna sebagai tempat berlatih para tentara Amerika yang kemudian
hari akan bertempur untuk kedua belah pihak dalam perang saudara. Perang
Meksiko ini juga secara politik terhitung oerang warga memecah belah, di mana
tokoh anti perbudakan Whigs mengkritik pemerintahan demokrat James K. Polk atas
kebijakan perluasan daerahnya. Dengan berakhirnya Perang Meksiko, Amerika
Serikat mendapatkan wilayah baru seluas 1,36 juta km persegi, yang mencangkup
negara bagian Arizona sekarang ini, Nevada, california, Utah sebagian New
Mexico, Colorado dan Wyoming. Namun hal itu menjadi pencaplokan beracun karena
menumbulkan pertanyaan paling meledak-ledak dalam politik amerika Saat itu.
2.2.3 Kuba (1868-1878)
Daerah
koloni Spanyol terakhir di Amerika Latin yang masih harus merebut
kemerdekaannya adalah kuba.Usaha untuk menggulingkan pemerintahan panjajah
timbul antara tahun 1824-1868, tetapi selalu gagal.Mula-mula melalui gerakan
bawah tanah, kemudian menjadi perlawanan terbuka.Pada umumnya Amerika serikat
memberi bantuan kepada gerakan kemerdekaan Kuba dalam bentuk biaya,
perlengkapan, persenjatahan, dan fasilitas penggunaan wilayahnya sebagai basis
penyerangan terhadap pangkalan-pangkalan militer Spanyol.
Kemudian
timbul perang sepuluh tahun (1868-1878)di kuba
atau tepatnya di sebut pemberontakan sepuluh tahun, karena apa yang
terjadi waktu itu adalah pemberontakan rakyat melawan melawan penguasa Spanyol.
Walaupun pemberontakan ini merupakan suatu langkah maju daripada sistem
perlawanan sebelumnya, belum juga berhasil.
Akibat
pemberontakan yang lama ini, semangat revolusi rakyat makin meluap, banyak
rakyat yang melarikan diri ke Amerika Serikat, dan kebencian Amerika Serikat
terhadap Spanyol makin memucak. Di pihak Spanyol sendiri timbul kesadaran untuk
memperbaiki kondisi politik dan ekonomi Kuba, namun hal ini telah
terlambat.Kemudian pecah Revolusi 1895 yang lebih terorganisasikan melawan
Spanyol.Muncul tokoh Jose Marti, salah seorang penyair dan pahlawan kemerdekaan
amerika Latin yang kini masih terkenal dan sering diabadikan namanya.
Dalam
tahun 1868, ketika ratu Elizabeth II diturunkan dari tahta, rakyat Kuba
mempergunakan kesempatan ini untuk memberontak, setelah berjuang selama 10
tahun mereka meletakan senjata, karena Spanyol berjanji bahwa mereka akan
mendapat suatu pemerintahan yang baik, yang mana janji itu tidak pernah di
penuhi. Oleh sebab itu maka muncul lagi pemberontakan berdaerah pada tahu 1895
di bawah pimpinan Jose Martin, seorang yang mendapatkan pendidikan di Spanyol
dan berdiam lama di amerika Serikat. Ketika pemberontakan sampai pada puncaknya
dalam tahun 1898, Amerika Serikat ikut campur tangan dalam memerangi Spanyol
fengan maksud, yakni :
a. Menyatakan simpati
terhadap perjuangan rakyat Kuba
b.
Melindungi kepentingan
ekonoinya di Kuba, antara lain perkebunan tembakau, perkebunan tebu, dan
perkebunan buah-buahan.
c.
Menghukum Spanyol,
akibat hancurnya kapal perang Amerika Serikat Maine pada tanggal 15 Februari
1898 di pelabuhan Hanava, sehingga Spanyol lah yang harus bertanggung jawab.
Pada
tanggal 24 april 1898 Spanyol mengumumkan adanya peperangan dengan Amerika
Serikat dan di balas oleh Amerika Serikat. Setelah peperangan berlangsung
akhirnya Spanyol kalah. Kemudian Spanyol
menandatangani perjanjian damai dengan amerika Serikat pada tanggal 10 Desember
1898 mereka menyerahkan kuba ke tangan Amerika serikat sambil menunggu negeri
itu memerdekakan diri. Selain itu spanyol menyerahkan Puerto rico dan guam
sebagai pengganti kerugian perang dan menyerahkan Filipina dengan bayaran $20
juta.
Kuba
dinyatakan merdeka sedangkan Puerto Rico, Filipina dan Guam di jadikan Koloni
Amerika Serikat, kemudian terbentuknya Republik Kuba dengan Thomas Estrada
Palma sebagai presiden pertama di Cuba (1902-1906)
Walaupun telah merdeka, rakyat Kuba seolah-olah
tidak merdeka karena :
a. Amerika Serika ini
mendektekan Amandemen Plat atas Konstitusi Kuba.
Dalam amndemen ini pihak amerika memberikan hak untuk dapat
mencampuri urusan dalam Negeri dari negara kuba.Hal ini dimaksudkan untuk
melindungi harta dan benda serta warga Amerika serikat yang ada di Kuba.Tentu
saja hal ini telah membuat pembatasan hak dari Kuba dalam meminta bantuan asing
lainnya.Sekaligus tidak dapat untuk mencegah keinginan dari Amerika untuk
membangun pangkalan angakatan lautnya di Kuba.
b.
Amerika Serikat masih
tetap mempunyai basis Angkatan laut di teluk Guantanamo (Kuba).
c. Dalam bidang ekonimi
juga masih di kuasahi oleh Amerika Serikat
Kuba
memperoleh kemerdekaan simbolik pada saat tentara Amerika Serikat angkat kaki
pada tahun 1902.Tetapi amerika Serikat masih tetap mempunyai hak melakukan
intervensi untuk menjaga tertip sipil.Amerika melakukannya selama tiga kali
sebelum melepas hak tersebut pada tahu 1934. Walaupun Kuba sudah merdeka penuh,
pengaruh ekonomi dan politik Amerika serikat sangat kuat sampai pada tahun
1859, yaitu ketika Fidel castro menggulngkan pemerintah yang berkuasa dan
membentuk rezim marxis yang sangat erat hubungannya dengan Uni Soviet.
2.2.4 Puerto Rico
Peurto
Rico, pulau yang terletak di sebelah timr Kuba bernasib sama dengan Kuba dan
Filipina. Peurto Rico ini menjadi daerah kolonisasi Amerika Serikat karena
Amerika Serikat menang dalam peperangan dengan Spanyol, awalnya wilayah Peurto
Rico ini adalah daerah kekuasaan Spanyol, tetapi sebagai ganti rugi dalam
perang, maka Peurto Rico menjadi milik AS. Pada tahun 1917 konggres Amerika
memberi warga Peurto Rico hak untuk memilih wakil Rahyat mereka. Tetapi
undang-undang yang sama itu menghasilkan nasib yang berbeda bagi pulau itu,
karena menyertakan Peurto Rico secara resmi adalah wilayah Amerika. Dan penting
lagi rakyatnya menjadi warga Amerika Serikat.Pada tahun 1950, konggres memberi
Puerto Rico kebebasan penuh untuk menentukan masa depannya. Dalam referendum
pada tahun 1952, warga menolak Puerto rico menjadi negara bagian ataupun
mendapatkan kemerdekaan penuh sebagai gantinya mereka memilih status warga
persemakmuran. Banyak orang Puerto rico asli yang sudah menetap di daratan
Amerika Serikat dimana mereka medapatkan akses bebas serta mendapat hak plitik
an sipil seperti warga negara Amerika lainnya.
2.2.5 Panama
Panama
pernah menjadi bagian dari colombia 1812 dan kemudia bagian dari Granada Baru
1832. I pernah menjadi negara Otonom
dari Konfederasi Granada 1852 dan juga bagian dari Negara Colombia Serikat
1862. Dalam tahun 1851 dibangun jalur kereta api pertama, oleh
insinyur-insinyur Amerika Serikat. Dalam tahun 1878 sebuah mascapai Perancis
mendapat konsesi membangun sebuah terusan di semenanjung itu.Panama menyatakan
diri memerdekan diri dari Colombia (dengan dukungan Amerika Serikat) pada
tanggal 3 nopember 1903, dan Amerika Serikat mengakui kemerdekaan ini pada
tanggal 6 Nopember 1903.
Pada
tanggal 18 nopember 1903 ditandatangani perjanjian Hay Banau Varilla antara
Panama dan Amerika Serikat, yang piagam ratifikasinya dipertukarkan pada akhir
februairi 1904 dan karenanya berlaku semenjak itu. Menurut perjanjian ini Panam
menyewa-gunakan untuk selama-lamanya kepada Amerika Serikat, tanah seluas 1432
Km2 dimana akan dibangun sebuah terusan melintasi semenanjung Panama (kemudian
dikenal dengan nama Terusan Panama) dengan suatu pembayaran US 10 JUTA dollar
sekaligus, dan US 250.000 Dollar uang sewa setiap tahunnya dalam bentuk uang
emas. Sebaliknya Amerika Serikat mempunyai hak untuk “menggunakan, menduduki dan mengontrol
disertai hak, kekuasaan dan wewenang penuh di wilayah ini... “
Dalam
perjanjian disebutkan pula bahwa Terusan Panama mempunyai sifat yang netral
secara permanen, bahwa apabila dipandang perlu Amerika Serikat dapat membangun
bangunan-bangunan untuk pertahanan Terusan”bahwa Amerika Serikat harus
menghormati kedalautan Panama tetapi juga diberikan han intervensi kepada
maslah-masalah dalam negeri Panam. Setelah Terusan selesai, dibuka sementara
sejak tanggal 15 agustus 1914 dan secara resmi pada tanggal 12 juli 1920.
Segera setelah dibuka timbullah persoalan “sejauh mana sebenarnya yuridiksi
yang diberikan Panama kepada Amerika Serikat?”. Soal-solal lain yang kemudian
timbul antara lain : dengan adanya inflasi apakah sewa tahunan dapat dibayar
dengan uang kertas : bagaimana penyelesaian maslah perdangan melalui Terusan,
masalah bea-cukai, masalah buruh yang bekerja. Itulah sebabnya mengapa
perjanjian ini mengalami banyak perubahan dalam tahun 1926, 1936, 1955.Berulang
kali timbul pemogokam, insiden dan persengketaan politik akibat Perjanjian
diatas.
Pada
tanggal 3 nopember dan 28 nopember1959 terjadi insiden bendera dimana
segolongan rakyat memasuki wilayah
Terusan untuk mengibarkan bendera Panama, tetapi diusir oleh pengawal Amerika
Serikat. Setelah insiden ini, kemudian baik bendera Amerika Serikat dan Panama
dikibarkan berdampingan.Denagn hak intervensi itupun Amerika Serikat sering
menjalankan intervensi terhadap maslah dalam negeri Panama.Disamping itu,
pasukan Amerika Serikat di Terusan ini makin bertambah banyak.
Perundingan-perundingan
terus dilakukan untuk penyelesaian masalah teusiani ini.Thaun 1967 terdapat
perjanjian dimana Amerika Serikat bersedia melepaskan kedaulatan atas
Panama.Namun belum diratifikasi perjanjian tersebut sudah terjadi perubahan
pemimpin baru dibawah presiden Dr. Arnulfo Arias 1968.Sementara itu makin tahun
rakyat Panama dan pemerintah Pnama tidak puas terhada Amerika Serikat yang
tidak sungguh untuk menyelesaikan Terusan ini.Maka timbullah pergolakan dari
masyarakat. Dalam tahun 1974 dimulai lagi perjanjian baru antara Menteri Luar
Negeri H.A.Kissinger dan Menteri Luar
Negeri Panama, Juan Antonio Tack. Masih banyak perbedaan pendapat yamng masih
kontras mengenai waktu berakhirnya penguasaan erusan Panama oleh Amerika
Serikat (Amerika Serikat ingin berkuasa hingga sekitar tahun 2000, sedang
Panama ingin segera menguasai Terusan ini).
Selain
alasan politis juga kepentingan-kepentingan ekonomis mendorong mereka berbuat
demikian. Pada umunya negara-negara Amerika Tengah berada dalam tingkat
perkembangan ekonomi yang sama. Mereka masih menitikberatkan sistem perekonomian
pada sistem kolonial dengan mengutamakan ekspor dari produksi pertanian dan
perkebunan, yang karenanya rawan terhadap konyutngur dunia.Mereka tidak kaya
dalan bahan tambang, bila ada itupun belum dieksploitasidengan baik.Industri
masih dalam tingkat pendasaran.Juga mereka sangat terkena akibat krisis energi.
Itulah sebabnya mengapa adanya Central
American Common Market (CACM) sangat membantu mereka dalam mencapai
tujuan ekonomi bersama.
Setelah
Perang Dunia II, rakyat Panama mulai menuntut hak pengelolaan dan selain itu
memprotes kehadiran militer AS yang semakin hari semakin bertambah banyak.
Akhirnya pada 7 September 1977, Presiden AS, Jimmy Carter dan Presiden Panama,
Omar Torrijos menandatangani sebuah kesepakatan yang mengizinkan Panama
mengelola sendiri terusan itu namun tetap menjamin netralitas kawasan
(Neutrality Treaty) dan AS diizinkan untuk kembali kapan saja. Akan tetapi,
kesepakatan ini dikecam oleh sebagian besar rakyat AS.Selanjutnya, pada 31
Desember 1999, pengelolaan terusan diserahkan sepenuhnya ke Panama melalui
Otoritas Terusan Panama/Panama Canal Authority (ACP).
2.4 Good Neighbour Policy
Selama abad ke-20 ke-19 dan awal, Amerika
Serikat secara berkala melakukan serangan militer ke negara-negara Amerika
Latin untuk melindungi kepentingannya, terutama kepentingan komersial komunitas
bisnis Amerika. Setiap kali sebuah bangsa merasa utangnya tidak sedang dilunasi
dengan cara yang cepat, kepentingan bisnis warganya 'sedang terancam, atau
akses ke sumber daya alam sedang terhambat, intervensi militer atau ancaman
sering digunakan untuk memaksa pemerintah masing-masing dalam kepatuhan.
Pada tanggal 4 Maret 1933, Roosevelt
menyatakan dalam pidato pelantikannya bahwa: "Dalam bidang kebijakan dunia
saya akan mendedikasikan bangsa ini ke kebijakan tetangga yang baik, tetangga
yang tegas menghormati dirinya dan, karena ia melakukannya, menghormati hak-hak
orang lain, tetangga yang menghormati kewajibannya dan menghormati kesucian perjanjian
dalam dan dengan dunia tetangga. " posisi ini ditegaskan oleh Cordell
Hull, Sekretaris Roosevelt Negara pada konferensi American negara di Montevideo
pada bulan Desember 1933. Hull mengatakan:. "Tidak ada negara yang
memiliki hak untuk campur tangan dalam urusan internal atau eksternal
lain" Roosevelt kemudian dikonfirmasi kebijakan pada bulan Desember tahun
yang sama: "Kebijakan pasti dari Amerika Serikat mulai sekarang adalah
salah satu lawan intervensi bersenjata”
Kebijakan Tetangga Baik adalah kebijakan luar negeri
pemerintahan Presiden Amerika Serikat Franklin Roosevelt terhadap negara-negara
Amerika Latin.Prinsip utamanya adalah bahwa non-intervensi dan non-campur
tangan dalam urusan dalam negeri Amerika Latin. Hal ini juga memperkuat gagasan
bahwa Amerika Serikat akan menjadi "tetangga yang baik" dan terlibat
dalam pertukaran timbal balik dengan negara-negara Amerika Latin. Secara keseluruhan, pemerintahan Roosevelt
diharapkan kebijakan baru ini akan menciptakan peluang ekonomi baru dalam
bentuk perdagangan timbal balik. perjanjian dan menegaskan pengaruh Amerika
Serikat di Amerika Latin, namun pemerintah Amerika Latin banyak yang tidak
yakin.
Secara khusus ,sekalipun kebijakan tetangga yang baik dari
Roosevelt di tahun 1930-an tidak
mengakhiri ketegangan antara Amerika Serikat
dengan Amerika Latin, kebijakan ini mampu meredakan dendam akibat intervensi dan aksi sepihak Amerika.
2.5 Dampak Imperialisme Amerika Serikat di Amerika Latin
Dampak
Imperialisme Amerika Serikat di Amerika Latin:
) Bidang Ekonomi:
Amerika
Serikat memberikan kemajuan di bidang ekonomi, namun tidak pada tingkat
kesejahteraan warga Amerika latin. Hal ini dikarenakan segala bentuk perubahan
yang terjadi, seperti pengembangan ekspor dan pembukaan investasi asing, justru
malah membuat masyarakat semakin menderita (Conniff, 2005:90)
) Bidang
Politik:
Kepemimpinan
hanya dijalankan berdasarkan kerakusan dan pemuasan diri sendiri.Dilindungi
oleh kekuatan militer yang korup, kedikatoran membuat pemerintah hanya
cenderung berfokus bisnis tanpa memedulikan kesejahteraan rakyatnya (Conniff,
2005:91).
Bidang
Sosial:
Muncul
generasi baru dalam kepemimpinan di kawasan Amerika Latin, yang disebut
generasi neo-populist.Perbedaan yang mendasar antara generasi ini dan
generasi sebelumnya adalah neo-populist lebih mengarah pada
neo-liberalisme, yang mengutamakan privatisasi ekonomi, kebijakan penurunan
tarif, dan kebijakan pro bisnis lainnya, sementara classic populist
lebih condong pada ideologi kiri.
BAB III.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Awal Imperialisme Amerika Serikat
di awali dengan menjadinya Amerika Serikat menjadi pelindung Amerika Latin.
2.
Faktor-faktor yang mendasari
imperialism Amerika Serikat di Amerika Latin, antara lain:
1)
Doktrin Monroe :
a. Amerika
serikta tidak akan mencampuri amsalh maslah internal ataupun peperangan di
antara Negara eropa
b. Amerika
serikat mengakui dan tidak mencampuri koloni yang masih ada di bawah kekuasaan
negara Negara eropa
c. Negara
Eropa harus menghentikan kolonisasi lebih lanjut
d. Upaya
apapun oleh Negara Eropa untuk menekan atau mengendalikan Negara manapun d
dunia akan diapndang sebagai tindakan kekerasan melawan Amerika Serikat.
2)
Faktor politik : keinginan Amerika
Serikat untuk menjadi negara yang
terkuat dengan diterapkannya politik isolasi.
3) Faktor Ekonomi :Amerika Latin
memiliki SDA yang sangat mellimpah untuk memajukan perekonomian Amerika
Serikat. Dengan adanya faktor SDA yang baik inilah, yang membuat Amerika
Serikat ingin menguasai beberapa wilayah Amerika Latin, dengan maksud dan
tujuan untuk memajukan perekonomian Amerika Serikat.
3. Puncak imperialisme Amerika
Serikat, yaitu kemenangan Amerika Serikat dalam melawan Spanyol yang akhirnya
Kuba merdeka atas kolonialisasi Spanyol, kemudian Amerika serikat menguasai
Filipina, Guam dan Puerto Rico.
4.
Amerika Serikat Memberesan Kuba
tetapi menerapkan Doktrin Monroe untuk membatasi gerak bangsa Spanyol.
5.
Presiden Monroe menerapkan Doktrin
Monroe untuk membatasi gerak bangsa Spanyol.
6. Meksikko memutuskan hubungan dengan Amerika
Serikat hubungan dengan Amerika serikat karena Status negara bagian Texas dan
batas wilayah negara bagian baru itu (Texas).
7.
Dari perang dengan meksiko, Amerika
Serikat mendapat wilayah baru seluas 1,36 juta km persegi yaitu
Arizona, Nevada, kalifornia, Utah sebagian New Mexico dll.
8.
Tujuan Amerika membantu memerdekakan Panama
dari Kolombia yaitu karena Amerika Serikat ingin menguasai Semenanjung Panama
yang nantinya akan menjadi terusan strategis akses pelayaran yang tidak memutar
lewat jalur selatan Amerika Serikat.
9. Kebijakan
Tetangga Baik adalah kebijakan luar negeri pemerintahan Presiden Amerika
Serikat Franklin Roosevelt terhadap negara-negara Amerika Latin. Prinsip
utamanya adalah bahwa non-intervensi dan non-campur tangan dalam urusan dalam
negeri Amerika Latin. Hal ini juga memperkuat gagasan bahwa Amerika Serikat
akan menjadi "tetangga yang baik" dan terlibat dalam pertukaran
timbal balik dengan negara-negara Amerika Latin.
Sundoro, Mohammad Hadi.2012.Sejarah Amerika
Serikat.Jember: Jember University Press
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Amerika_Serikat Diakses tanggal 23 Maret 2014
http://priyantieaintzane.blogspot.com/2013/04/imperialisme-amesrika-serikat-terhadap.html Diakses tanggal 23 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar