Rabu, 11 Juni 2014

MERESUME BUKU RICHARD B MORRIS “REVOLUSI AMERIKA”





 

 

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Amerika
Dosen Pengampu Mata Kuliah Dr. Suranto, M.Pd




Oleh
Nuzulul Khoirunnisa’ (120210302103)
Kelas B




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014


Revolusi Amerika merupakan suatu peristiwa yang akibatnya masih tetap dirasakan oleh segenap penjuru dunia yang sekaligus menjadi ciri dari permulaan zaman revolusi dunia.  Revolusi Amerika dipimpin oleh kaum ningrat Whig yang mencari kebebasan dari tekanan politik dan ekonomis yang dipaksakan oleh pemerintah Inggris.  Revolusi Amerika diselenggarakan tanpa perebutan kekuasaan oleh kaum extremis tanpa beralih kepada pemerintahan diktator dan tanpa reaksi sengit yang lazim dikenal sebagai Thermidor.  Revolusi Amerika terjadi akibat kegagalan Kerajaan Inggris mempertemukan tuntutan keamanan kerajaan dengan tindakan memberikan pemerintahan sendiri yang dianggap layak karena kematangannya tanah jajahan dan dengan taraf pengambilan bagian dalam menentukan putusan mengenai kerajaan yang mungkin diberikan oleh pemerintahan yang lebih bijaksana.  Penyebab terjadinya Revolusi Amerika lainnya yaitu kegagalan dalam mendirikan kembali suatu system dua partai yang efektif dan cita-cita raja yang baru tentang pemerintahan.  Pada saat itu muncul permasalahan lagi tentang kepemerintahan daerah Florida, Canada, tanah diantara Appalachia dan Missisipi.
Perang Prancis dan Indian membuat daerah perbatasan tidak aman dari serangan orang Indian.  Hal itulah yang menyebabkan Sir William Johnson dan John Stuart menjadi superintenden orang Indian di utara dan selatan.  Setelah proklamasi, rencana tentang pembatasan daerah barat didesak dengan kuat oleh Inggris kepada amerika yang sekaligus membuat perlawanan Amerika terhadap Inggris semakin kuat.  Setelah Perang Dunia berakhir, Inggris mengalami masalah keuangan dan hutang Inggris pada akhir Perang Tujuh Tahun berlipat ganda.  Mengenai masalah tersebut, ada dua pendapat mengenai masalah pajak di Amerika.  Pajak perdagangan terikat dengan aturan tentang perdagangan.  Tujuan utama dari Inggris yaitu mengusahakan perdagangan ditanah jajahan menyesuaikan diri dengan system merkantilisme.  Pajak baru yang diundangkan atas Grenville mengenai Undang-undang Gula dengan tujuan pemerintah berusaha memperkuat ekonomi dari Hindia Barat Inggris.  Grenville mengusulkan memungut pajak diluar negeri dan menetapkan pajak ditanah jajahan melalui bea materai yang dipungut di Amerika.  Akibat pertentangan tentang tanah banyak menghimpun kaum intelektual di Amerika yang awalnya mendasarkan propagandanya atas UUD Inggris yang kemudian parlemen mengusulkan perbaikan tindakan melanggar UUD harus datang dari parlemen, termasuk mengatur perdagangan dan pajak.  Setelah itu adanya Kongres New York yang bersifat moderat dan federal.
Pemerintah Inggris keberatan karena kerajaan tidak berhak memungut pajak dari tanah jajahan.  Pedagang memaksa dihapuskannya tindakan Grenville dan tidak membeli barang ke Eropa.  Itulah yang menyebabkan merosotnya export Inggris ke tanah jajahan.  Pada saat itu tumbuh organisasi massa yang dikenal sebagai putra kemerdekaan dan putra neptunu.  Setelah adanya keluh kesah dari pedagang, kegiatan impor dihentikan, cukai atau sirup gula juga diturunkan dan UU gula memungut iuran Negara.  Inggris menyerbu dan memukuli orang Crispus Attucks (orang Negro pertama yang menjadi korban) karena pada waktu itu banyak yang tak menyukai Inggris ditanah jajahan.  Townshend sebagai menteri keuangan mengusulkan cukai impor.  Menurut Townshend, pelaksanaan UUD ditanah jajahan bersifat statis.  Pengeluaran surat perintah dan Piagam hak-hak warga Negara Virgania  ditentang.  Permasalahan antara eksekutif dan legislative di Masachusetts serta Virgania merupakan puncak persoalan konstitusi.  Pedagang Boston dan New York memperkeras persetujuan, pemberhentian impor, sedangkan pengusaha philadelpia menolaknya.  Selain itu perdagangan ditanah jajahan mengalami pembatasan akibat UU Townshend yang kemudian bea cukai Townshend dibatalkan.  Pada waktu itu terjadi bentrokan orang sipil dan prajurit di New York dan Boston.  Pada saat itu Kapal Gaspee terbakar di Namquit Point dan kerajaan menjanjian hadiah jika menemukan orang yang membakar kapal tersebut.
Penjualan teh pada saat itu juga mengalami pergolakan karena berpaling kepada pemerintahan dan  tidak membayar bea cukai.  Permasalahan yang lain antara Amerika dengan Inggris yaitu tahun 1772 Benjamin Franklin mengirim surat pada ketua Dewan Thomas Chusing pada tahun 1725-1788 yang berisi kritikan pada kaum radikal Massachusetts.  Selain itu undang-undang paksaan (Coercive Acts tetap dipertahankan meskipun Chatam dan Burke menentangnya.  Undang-undang Quebec (20 Mei 1774) dianggap oleh orang-orang di tanah jajahan sebagai bagian dari tindakan paksaan yang ditujukan terhadap hak-hak kemerdekaannya, sedangkan Pemerintah Inggris menganggap undang-undang Quebec itu sebagai suatu langkah yang perlu untuk meletakkan daerah barat daya di bawah suatu pemerintah tetap.  Konfederasi federal pada waktu itu diusulkan oleh Franklin dalam Kongres Kontinental yang mana Konfederasi federal tersebut didasarkan pada Rencana Albany.  Awal dari federasi tersebut yaitu saat Undang-undang paksaan membuat Amerika lebih mengutamakan pemecahan secara federal dari setiap masalah.  Perjuangan Amerika dalam propaganda revolusioner banyak didukung oleh pers, surat sebaran dan diatas mimbar gereja.  Pada saat itu peranan dalam sektor keagamaan juga sangat kental sekali, seperti Jonathan Mayhew (1720-1766) yang merupakan golongan politik radikal sekaligus seorang nasionalis yang pandangan teologinya menjadi pelopor doktrin sekte Unitarian.
Pada saat itu peranan pers dan mimbar gereja cukup penting dalam nasionalisme dan kemerdekaan sehingga memunculkan gerakan yang dipimpin panitia korespondensi yang mendapat inspirasi dari Sam Adams pada bulan Oktober 1772 tentang pemrotesannya mengenai percobaan Hutchinson yang akan menjadikan eksekutif dan pengadilan lepas dari legislatif.  Panitia tersebut didirikan di Kota Massachusetts.  Pada Juni 1774 Dewan Perwakilan massachusetts mengusulkan mengadakan kongres pada September di Philadelpia.  Pada saat itu golongan radikal diwakili kedua saudara Adams dari Massachusetts, Patrick Henry dan Richard Henry Lee di Virginia, Christoper Gadsden dari South Carolina.  Kongres Kontinental pertama merupakan merupakan duel antara sayap radikal dan konservatif.  Charles Thomson dari Pennsylvania menjadi sekretaris ketika resolusi Suffolk disetujui.  Dalam rencana Perkumpulan Kontinental, dijelaskan bahwa para wakil berjanji propinsinya akan menghentikan impor dari inggris dan menghentikan perdagangan budak berlian mulai 1 Desember, akan menghentikan makan hasil luxe Inggris dan negeri lain pada 1 Maret 1775 dan mengadakan embargo semua ekspor ke Inggris, Irlandia dan Hindia Barat tanggal 1 September 1775.  Pada 10 Mei 1775 akan mengadakan kongres kembali jika keberatan dari Amerika tidak dihiraukan.  Pada November 1774, George menulis pada North ”Pemerintah New England berada dalam keadaan memberontak dan menambahkan pukulan harus menentukan apakah mereka akan tunduk kepada negeri ini atau merdeka”.
Pada 9 Februari pernyataan dari kedua majelis parlemen mengecap Massachusetts melakukan pemberontakan.  Pada kongres pertama dan kedua pasukan yang diduduki Jendral Gage membangun militia dan mengumpulkan gudang militer, sehingga pada Desember 1774 Gage menyerbu Boston.  Smith menuju ke Concord dan ketika di Jembatan Utara Concord ia dikepung pasukan militia.  Pada saat itu kedudukan Amerika dipertahankan oleh 1600 orang dengan 6 buah meriam dan dipimpin oleh Kolonel William Presscott.  Pada 10 mei, kongres Kontinental kedua bersidang di Philadelpia dan perang telah meletus meskipun berita jatuhnya Fort Ticondorenga belum sampai.  Hasil kongres yaitu pemilihan Hancock pengganti Peyton Randolph dari Virginia.  Pada 5 Juli kongres menerima Olive Branch Petition oleh Dickinson yang merebut pimpinan yang dipegang Galloway.  Pada 1763 Patrick Henry membela gereja (Parish) Virginia terhadap gaji tunggakan oleh Reverend James Maury di pengadilan Hannover Country.  Pemerintah Inggris bekerjasama dengan 6 raja Jerman untuk menyewa prajurit berjumlah 30.000 pasukan Jerman dan 17.000 disediakan oleh bangsawan Hessel Kassel.
Richard Henry Lee yang pada 7 Juni mengusulkan resolusi akhirnya pada 1 Juli usulan tersebut ditangguhkan dan disahkan oleh konvensi Negara bagian New York pada 9 Juli.  Inggris menolak adanya blockade laut disaat permulaan peperangan dan memutuskan menggunakan angkatan darat dalam semua operasi besar.  Pada 1776 Inggris menduga Howe akan menyerang New York, sehingga Washington memindahkan tentaranya dari Boston, namun Howe mendarat di Long Island pada Agustus.  Saratoga di Inggris menyebabkan dimajukannya permintaan Lord North mengangkat Chatam sebagai penggantinya dan menolak George III.  Pada saat itu Clinton menggnatikan Howe sebagai komandan.  Dalam bulan Februari 1777 Jendral John Burgoyne yang telah kembali lagi ke Inggris, memajukan kembali kepada Jerman rencana serangannya dari tiga jurusan untuk mengisolir New England.  Jerman menyetujui rencana ini dan memberikan komando expedisi ini kepada Burgoyne.  Persekutuan Prancis dibentuk pada 1780 yang terdiri dari Rusia, Denmark dan Swedia.  Shelburne mendesak diadakannya perundingan melalui Oswald.  Perjanjian yang dirundingkan yaitu suatu kemenangan diplomatic yang luar biasa untuk Franklin dan kawannya.  Hak perikanan Amerika yang tradisional di sepanjang Newfoundland dan Nova Scotia dijamin.
Revolusi merupakan puncak dari suatu gerakan politik kearah kemerdekaan lepas dari Inggris, tetapi ia telah mencetuskan kekuatan demokratis dan persamaan secara mendalam yang telah merubah cara hidup Amerika.  Revolusi gagal untuk menghapuskan dasar hak-hak milik sebagai syarat memegang jabatan dan memberikan suara.  Hak-hak dimulai dengan Piagam Hak-hak di Virginia 12 Juni 1776 dimasukkan dalam banyak undang-undang dasar dan membayangkan akan dimasukannya sepuluh amandemen yang pertama dalam undang-undang dasar federal.  Zaman revolusi telah mencetuskan kekuatan perikemanusiaan yang kuat.  Ia membantu gerakan kearah toleransi agama di Amerika dan menuju kearah penghapusan gereja Anglikan ke semua tanah jajahan dimana ia telah disokong dengan pajak.  Ia telah membawa perubahan dalam undang-undang hukum pidana dan dalam system penjara.  Revolusi memungkinkan diadakannya dasar baru untuk bantuan pendidikan dari Negara-negara bagian dan mendorong aliran-aliran sekuler dan demokratis dalam daerah itu.  Akhirnya semangat persamaan dari zaman Revolusioner ini dicerminkan dalam sikap orang-orang Amerika terhadap budak-budak belian.  Di Massaachussets dan New Hampsire perbudakan dihapuskan dan system emansipasi yang berangsur-angsur dilaksanakan di Negara-negara bagian lainnya di Utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar