Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Amerika
Dosen Pengampu Mata Kuliah Dr. Suranto, M.Pd
Oleh
Nuzulul Khoirunnisa’ (120210302103)
Kelas B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
SEJARAH
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
Revolusi
Amerika merupakan suatu peristiwa yang akibatnya masih tetap dirasakan oleh
segenap penjuru dunia yang sekaligus menjadi ciri dari permulaan zaman revolusi
dunia. Revolusi Amerika dipimpin oleh
kaum ningrat Whig yang mencari kebebasan dari tekanan politik dan ekonomis yang
dipaksakan oleh pemerintah Inggris.
Revolusi Amerika diselenggarakan tanpa perebutan kekuasaan oleh kaum
extremis tanpa beralih kepada pemerintahan diktator dan tanpa reaksi sengit
yang lazim dikenal sebagai Thermidor.
Revolusi Amerika terjadi akibat kegagalan Kerajaan Inggris mempertemukan
tuntutan keamanan kerajaan dengan tindakan memberikan pemerintahan sendiri yang
dianggap layak karena kematangannya tanah jajahan dan dengan taraf pengambilan
bagian dalam menentukan putusan mengenai kerajaan yang mungkin diberikan oleh
pemerintahan yang lebih bijaksana.
Penyebab terjadinya Revolusi Amerika lainnya yaitu kegagalan dalam
mendirikan kembali suatu system dua partai yang efektif dan cita-cita raja yang
baru tentang pemerintahan. Pada saat itu
muncul permasalahan lagi tentang kepemerintahan daerah Florida, Canada, tanah
diantara Appalachia dan Missisipi.
Perang
Prancis dan Indian membuat daerah perbatasan tidak aman dari serangan orang
Indian. Hal itulah yang menyebabkan Sir
William Johnson dan John Stuart menjadi superintenden orang Indian di utara dan
selatan. Setelah proklamasi, rencana
tentang pembatasan daerah barat didesak dengan kuat oleh Inggris kepada amerika
yang sekaligus membuat perlawanan Amerika terhadap Inggris semakin kuat. Setelah Perang Dunia berakhir, Inggris mengalami
masalah keuangan dan hutang Inggris pada akhir Perang Tujuh Tahun berlipat
ganda. Mengenai masalah tersebut, ada
dua pendapat mengenai masalah pajak di Amerika.
Pajak perdagangan terikat dengan aturan tentang perdagangan. Tujuan utama dari Inggris yaitu mengusahakan
perdagangan ditanah jajahan menyesuaikan diri dengan system merkantilisme. Pajak baru yang diundangkan atas Grenville
mengenai Undang-undang Gula dengan tujuan pemerintah berusaha memperkuat
ekonomi dari Hindia Barat Inggris.
Grenville mengusulkan memungut pajak diluar negeri dan menetapkan pajak
ditanah jajahan melalui bea materai yang dipungut di Amerika. Akibat pertentangan tentang tanah banyak
menghimpun kaum intelektual di Amerika yang awalnya mendasarkan propagandanya
atas UUD Inggris yang kemudian parlemen mengusulkan perbaikan tindakan melanggar
UUD harus datang dari parlemen, termasuk mengatur perdagangan dan pajak. Setelah itu adanya Kongres New York yang
bersifat moderat dan federal.
Pemerintah
Inggris keberatan karena kerajaan tidak berhak memungut pajak dari tanah
jajahan. Pedagang memaksa dihapuskannya
tindakan Grenville dan tidak membeli barang ke Eropa. Itulah yang menyebabkan merosotnya export
Inggris ke tanah jajahan. Pada saat itu
tumbuh organisasi massa yang dikenal sebagai putra kemerdekaan dan putra
neptunu. Setelah adanya keluh kesah dari
pedagang, kegiatan impor dihentikan, cukai atau sirup gula juga diturunkan dan
UU gula memungut iuran Negara. Inggris
menyerbu dan memukuli orang Crispus Attucks (orang Negro pertama yang menjadi
korban) karena pada waktu itu banyak yang tak menyukai Inggris ditanah jajahan. Townshend sebagai menteri keuangan
mengusulkan cukai impor. Menurut
Townshend, pelaksanaan UUD ditanah jajahan bersifat statis. Pengeluaran surat perintah dan Piagam hak-hak
warga Negara Virgania ditentang. Permasalahan antara eksekutif dan legislative
di Masachusetts serta Virgania merupakan puncak persoalan konstitusi. Pedagang Boston dan New York memperkeras
persetujuan, pemberhentian impor, sedangkan pengusaha philadelpia
menolaknya. Selain itu perdagangan
ditanah jajahan mengalami pembatasan akibat UU Townshend yang kemudian bea
cukai Townshend dibatalkan. Pada waktu
itu terjadi bentrokan orang sipil dan prajurit di New York dan Boston. Pada saat itu Kapal Gaspee terbakar di
Namquit Point dan kerajaan menjanjian hadiah jika menemukan orang yang membakar
kapal tersebut.
Penjualan
teh pada saat itu juga mengalami pergolakan karena berpaling kepada
pemerintahan dan tidak membayar bea
cukai. Permasalahan yang lain antara
Amerika dengan Inggris yaitu tahun 1772 Benjamin Franklin mengirim surat pada
ketua Dewan Thomas Chusing pada tahun 1725-1788 yang berisi kritikan pada kaum
radikal Massachusetts. Selain itu
undang-undang paksaan (Coercive Acts tetap dipertahankan meskipun Chatam dan
Burke menentangnya. Undang-undang Quebec (20
Mei 1774) dianggap oleh orang-orang di tanah jajahan sebagai bagian dari
tindakan paksaan yang ditujukan terhadap hak-hak kemerdekaannya, sedangkan
Pemerintah Inggris menganggap undang-undang Quebec itu sebagai suatu langkah
yang perlu untuk meletakkan daerah barat daya di bawah suatu pemerintah
tetap. Konfederasi federal pada waktu
itu diusulkan oleh Franklin dalam Kongres Kontinental yang mana Konfederasi
federal tersebut didasarkan pada Rencana Albany. Awal dari federasi tersebut yaitu saat
Undang-undang paksaan membuat Amerika lebih mengutamakan pemecahan secara
federal dari setiap masalah. Perjuangan
Amerika dalam propaganda revolusioner banyak didukung oleh pers, surat sebaran
dan diatas mimbar gereja. Pada saat itu
peranan dalam sektor keagamaan juga sangat kental sekali, seperti Jonathan
Mayhew (1720-1766) yang merupakan golongan politik radikal sekaligus seorang
nasionalis yang pandangan teologinya menjadi pelopor doktrin sekte Unitarian.
Pada saat itu peranan
pers dan mimbar gereja cukup penting dalam nasionalisme dan kemerdekaan
sehingga memunculkan gerakan yang dipimpin panitia korespondensi yang mendapat
inspirasi dari Sam Adams pada bulan Oktober 1772 tentang pemrotesannya mengenai
percobaan Hutchinson yang akan menjadikan eksekutif dan pengadilan lepas dari
legislatif. Panitia tersebut didirikan
di Kota Massachusetts. Pada Juni 1774
Dewan Perwakilan massachusetts mengusulkan mengadakan kongres pada September di
Philadelpia. Pada saat itu golongan
radikal diwakili kedua saudara Adams dari Massachusetts, Patrick Henry dan
Richard Henry Lee di Virginia, Christoper Gadsden dari South Carolina. Kongres Kontinental pertama merupakan
merupakan duel antara sayap radikal dan konservatif. Charles Thomson dari Pennsylvania menjadi
sekretaris ketika resolusi Suffolk disetujui.
Dalam rencana Perkumpulan Kontinental, dijelaskan bahwa para wakil
berjanji propinsinya akan menghentikan impor dari inggris dan menghentikan
perdagangan budak berlian mulai 1 Desember, akan menghentikan makan hasil luxe
Inggris dan negeri lain pada 1 Maret 1775 dan mengadakan embargo semua ekspor
ke Inggris, Irlandia dan Hindia Barat tanggal 1 September 1775. Pada 10 Mei 1775 akan mengadakan kongres
kembali jika keberatan dari Amerika tidak dihiraukan. Pada November 1774, George menulis pada North
”Pemerintah New England berada dalam keadaan memberontak dan menambahkan
pukulan harus menentukan apakah mereka akan tunduk kepada negeri ini atau
merdeka”.
Pada 9 Februari
pernyataan dari kedua majelis parlemen mengecap Massachusetts
melakukan pemberontakan. Pada kongres
pertama dan kedua pasukan yang diduduki Jendral Gage membangun militia dan
mengumpulkan gudang militer, sehingga pada Desember 1774 Gage menyerbu
Boston. Smith menuju ke Concord dan
ketika di Jembatan Utara Concord ia dikepung pasukan militia. Pada saat itu kedudukan Amerika dipertahankan
oleh 1600 orang dengan 6 buah meriam dan dipimpin oleh Kolonel William
Presscott. Pada 10 mei, kongres
Kontinental kedua bersidang di Philadelpia dan perang telah meletus meskipun
berita jatuhnya Fort Ticondorenga belum sampai.
Hasil kongres yaitu pemilihan Hancock pengganti Peyton Randolph dari
Virginia. Pada 5 Juli kongres menerima
Olive Branch Petition oleh Dickinson yang merebut pimpinan yang dipegang
Galloway. Pada 1763 Patrick Henry
membela gereja (Parish) Virginia terhadap gaji tunggakan oleh Reverend James
Maury di pengadilan Hannover Country.
Pemerintah Inggris bekerjasama dengan 6 raja Jerman untuk menyewa
prajurit berjumlah 30.000 pasukan Jerman dan 17.000 disediakan oleh bangsawan
Hessel Kassel.
Richard
Henry Lee yang pada 7 Juni mengusulkan resolusi akhirnya pada 1 Juli usulan
tersebut ditangguhkan dan disahkan oleh konvensi Negara bagian New York pada 9
Juli. Inggris menolak adanya blockade
laut disaat permulaan peperangan dan memutuskan menggunakan angkatan darat
dalam semua operasi besar. Pada 1776
Inggris menduga Howe akan menyerang New York, sehingga Washington memindahkan
tentaranya dari Boston, namun Howe mendarat di Long Island pada Agustus. Saratoga di Inggris menyebabkan dimajukannya
permintaan Lord North mengangkat Chatam sebagai penggantinya dan menolak George
III. Pada saat itu Clinton menggnatikan
Howe sebagai komandan. Dalam bulan
Februari 1777 Jendral John Burgoyne yang telah kembali lagi ke Inggris,
memajukan kembali kepada Jerman rencana serangannya dari tiga jurusan untuk
mengisolir New England. Jerman
menyetujui rencana ini dan memberikan komando expedisi ini kepada Burgoyne. Persekutuan Prancis dibentuk pada 1780 yang
terdiri dari Rusia, Denmark dan Swedia. Shelburne
mendesak diadakannya perundingan melalui Oswald. Perjanjian yang dirundingkan yaitu suatu
kemenangan diplomatic yang luar biasa untuk Franklin dan kawannya. Hak perikanan Amerika yang tradisional di
sepanjang Newfoundland dan Nova Scotia dijamin.
Revolusi
merupakan puncak dari suatu gerakan politik kearah kemerdekaan lepas dari
Inggris, tetapi ia telah mencetuskan kekuatan demokratis dan persamaan secara
mendalam yang telah merubah cara hidup Amerika.
Revolusi gagal untuk menghapuskan dasar hak-hak milik sebagai syarat
memegang jabatan dan memberikan suara.
Hak-hak dimulai dengan Piagam Hak-hak di Virginia 12 Juni 1776
dimasukkan dalam banyak undang-undang dasar dan membayangkan akan dimasukannya
sepuluh amandemen yang pertama dalam undang-undang dasar federal. Zaman revolusi telah mencetuskan kekuatan
perikemanusiaan yang kuat. Ia membantu
gerakan kearah toleransi agama di Amerika dan menuju kearah penghapusan gereja
Anglikan ke semua tanah jajahan dimana ia telah disokong dengan pajak. Ia telah membawa perubahan dalam
undang-undang hukum pidana dan dalam system penjara. Revolusi memungkinkan diadakannya dasar baru
untuk bantuan pendidikan dari Negara-negara bagian dan mendorong aliran-aliran
sekuler dan demokratis dalam daerah itu.
Akhirnya semangat persamaan dari zaman Revolusioner ini dicerminkan
dalam sikap orang-orang Amerika terhadap budak-budak belian. Di Massaachussets dan New Hampsire perbudakan
dihapuskan dan system emansipasi yang berangsur-angsur dilaksanakan di Negara-negara
bagian lainnya di Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar