TUGAS MATA KULIAH
Sejarah Amerika
Oleh
Nuzulul Khoirunnisa' 120210302103
KELAS B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014
PERADABAN KLASIK DI AMERIKA
Amerika memiliki Sembilan peradaban klasik diantaranya:
1.
Peradaban
Cahokia
Sejarah Peradaban Cahokia
Cahokia (pengucapan bahasa Inggris: [kəˈhoʊki.ə]) adalah sebuah peradaban lama yang
telah punah yang berlokasi di wilayah kota penduduk asli Amerika kuno (ca.
600-1400) yang sekarang bernama Collinsville, Illinois, Amerika Serikat
(Amerika Utara). Pertama kali didirikan
sekitar tahun 600 M dan dihuni oleh masyarakat adat yang unik. Cahokia adalah sebuah peradaban yang terdiri
dari sekitar 50 komunitas di wilayah seluas lebih dari 2.200 acre (8.9 km2). Mereka membangun 120 gundukan Cahokia buatan
(Cahokia mound) (beberapa gundukan setinggi sepuluh lantai) di situs konstruksi
prasejarah terbesar di utara Meksiko dan sekarang hanya ada 80 yang masih tetap
bertahan. Gundukan Cahokia adalah situs
arkeologi terbesar yang berkaitan dengan peradaban
Mississippi di Amerika Utara. Para
Cahokians adalah orang-orang canggih yang tampaknya tidak berhubungan dengan
suku-suku asli Amerika lain yang dikenal.
Pada tahun 1250, populasi Cahokia menyaingi populasi kota Paris dan
London dan puncaknya pada tahun 1300, Cahokia diperkirakan dihuni oleh 40.000
orang dan rekor tersebut baru terpecahkan di tahun 1800 oleh sebuah kota modern
Amerika Serikat. Setelah tahun 1300,
populasi Cahokia menurun karena alasan yang tidak diketahui dan kota itu
dibiarkan kosong hingga beberapa abad. Cahokia
begitu menarik karena sedikit sekali informasi yang dapat diperoleh dari
Peradaban Cahokia tersebut. Meskipun
mereka canggih untuk orang asli Amerika, namun mereka tidak meninggalkan
catatan tertulis. Para arkeolog hanya
menemukan simbol pada tembikar, batu dan kayu.
Para arkeolog juga tidak menemukan prasasti atau catatan lainnya disini
dan sebagian besar dari kota Cahokia asli (termasuk namanya) masih belum
diketahui. Nama Cahokia sebenarnya
diberikan untuk wilayah ini tahun 1600an, yang sebenarnya adalah nama untuk
penduduk asli Amerika yang menetap di sekitar wilayah ini beberapa abad
kemudian.
Kemunduran
Peradaban Cahokia
Mungkin bagian
yang paling misterius dari Cahokia adalah bagaimana peradaban ini berakhir dan
punah. Cahokia diperkirakan mengalami
kemunduran setelah tahun 1300. Situs ini
lalu ditinggalkan berabad-abad hingga ditemukan oleh bangsa Eropa. Para sejarawan belum ada yang mengetahuinya
secara pasti. Hipotesis utama adalah
erosi dari perburuan dan penebangan hutan yang berlebihan, invasi dari suku
luar, penyakit atau ditinggalkan akibat keruntuhan politik. Peradaban ini dianggap telah makmur selama
hampir 800 tahun dan mengingat bagaimana primitifnya teknik pertanian yang ada
pada saat itu, maka tidak mengherankan tanah disitu akhirnya tak subur
lagi. Pohon-pohon menjadi jarang dan
polutan dari operasi pembuatan tembaga mentah akan mencemari tanah sekitarnya
yang kemudian membuat setiap tanaman beracun bahkan sebelum panen. Kehancuran karena invasi suku luar memang
mungkin tapi sangat kecil, mengingat tidak ditemukan bekas-bekas pertempuran
dan tidak ada kuburan massal warga sipil yang telah ditemukan. Cahokia adalah salah satu dari dua puluh satu
Situs Warisan Dunia UNESCO di Amerika Serikat dan merupakan situs arkeologi
terbesar di negara itu. Namun sedikit
dari rakyat Amerika yang pernah mendengar nama Cahokia.
Peninggalan
Peradaban Cahokia
Fitur yang paling
mencolok dari Cahokia adalah gundukan-gundukan tanah. Para ahli percaya ribuan pekerja telah
memindahkan kira-kira 55 juta kaki tanah dalam jangka waktu beberapa
dekade. Para pekerja tidak memiliki
teknologi yang kompleks atau teknik bangunan, jadi pembuatan gundukan-gundukan
ini tidak sama dengan pembuatan piramida Mesir.
Para pekerja membawa tanah naik ke setiap gundukan dengan tangan dalam
keranjang anyaman dan itu dilakukan beberapa kali setiap hari. Gundukan yang terbesar disebut Monks Mound dan dianggap telah menjadi pusat dari
'Grand Plaza' dari Cahokia - plaza sendiri yang luasnya 40 acre. Monks Mound tingginya 28 m, panjang 290 m,
lebar 255 m dan meliputi wilayah seluas 14 acre. Bagian atas Monks Mound memiliki bidang datar
yang besar dan menurut para sejarawan dulunya disitu adalah tempat berdirinya
sebuah kuil sebesar 5.000 kaki persegi dengan tinggi sekitar 50 meter. Kuil ini dianggap telah menjadi kediaman
kepala pemerintahan dan dikatakan terlihat dari mana saja di Cahokia. Dari 120 gundukan tanah yang orang-orang
Cahokian bangun, hanya 80 buah yang bertahan hingga hari ini. Akibat pertanian dan industrialisasi di
daerah ini sekarang telah merusak dan meratakan 40 gundukan selama 200 tahun terakhir
karena berbagai alasan. Dari 40 gundukan
yang telah rusak atau diratakan, 29 diantaranya telah ditemukan lokasinya oleh
para arkeolog.
Fitur yang paling
signifikan kedua dari Cahokia adalah Woodhenge.
Meskipun tidak seterkenal seperti Woodhenge nya Inggris (2 km dari
Stonehenge), versi Amerika ini tampaknya juga dibuat untuk melayani tujuan yang
sama. Arkeolog yang menemukan Woodhenge
menemukan gambar pada kayu yang melambangkan bumi dan empat arah mata angin
dengan pola yang tampaknya mengikuti matahari.
Woodhenge ini ditemukan berdekatan dengan Monks Mound dan beberapa waktu
kemudian Woodhenge lain ditemukan di gundukan (Mound) 72. Gundukan 72 mungkin saja adalah penemuan
arkeologi paling signifikan pada situs. Selama
penggalian, mayat-mayat manusia ditemukan diantaranya adalah mayat seorang pria
berusia 40-an yang dipercaya dulunya adalah seorang kepala suku Cahokian. Di bawah kuburannya, para ahli menemukan
lebih dari 250 mayat lainnya dan enam puluh persen dari mayat-mayat itu
diyakini telah menjadi korban pembunuhan atau eksekusi ritual. Hal ini diketahui karena banyaknya mayat yang
tanpa tangan dan tengkorak. Lalu lebih
dari lima puluh wanita berusia 21 tahun ditemukan didekatnya dalam lapisan yang
terpisah dan akhirnya sebuah kuburan massal dengan lebih dari 40 pria dan
wanita yang tampaknya telah dibunuh secara kejam. Bahkan beberapa bukti menunjukkan bahwa
beberapa masih hidup ketika mereka dikuburkan, mencakar-cakar, mencoba mencari
jalan keluar dari tumpukan mayat lainnya.
Penggalian di sekitar Mound 34 telah menemukan sebuah bengkel pembuatan
barang-barang tembaga Cahokia kuno. Penemuan
ini penting karena sebelum penemuan ini, para ahli tidak tahu pasti bagaimana
awal teknologi tembaga mulai muncul di seluruh Amerika Serikat.
2.
Peradaban Toltek
Sejarah
Peradaban Toltek
Teotihuacán
ditaklukkan oleh suku-suku utara pada 700 AD dan mulai menurun dengan cepat
dalam pengaruhnya atas orang-orang Meksiko.
Selama dua ratus tahun setelah penurunan Teotihuacán, daerah tidak
memiliki budaya terpusat atau kontrol politik.
Dimulai sekitar 950, budaya berbasis di Meksiko utara di Tula mulai
mendominasi Amerika Tengah. Orang-orang
ini dikenal sebagai Toltek. Mereka
berkembang pesat di seluruh Meksiko, Guatemala dan semenanjung Yucatán. Di bagian atas masyarakat mereka adalah
bangsawan prajurit yang mencapai proporsi mitos di mata Amerika Tengah lama
setelah runtuhnya kekuasaan mereka..
Sekitar 1200, dominasi mereka atas wilayah tersebut memudar.
Mereka adalah
pemancar dari budaya Teotihuacán, termasuk agama, arsitektur dan struktur
sosial. Nama mereka pada kenyataannya
bukan nama suku (yang asli nama suku Toltek telah hilang dari kita), kata
toltecatl berarti "pengrajin" dalam bahasa Nahua. Toltek hanyalah kata yang digunakan untuk
membedakan orang-orang Meksiko yang mempertahankan budaya dan banyak dari
karakteristik perkotaan dari budaya Teotihuacán dari orang lain, bahkan Aztec
terutama disebut diri mereka sendiri dengan baik nama suku mereka (Tenochca)
atau sebagai"Tolteck ". Peradaban Toltek adalah salah satu dari tiga kerajaan besar dari
Cekungan Meksiko, setelah jatuhnya Teotihuacan dan sebelum munculnya suku Aztec yang beribukota
berada di Tula. Selama
masa kejayaan Toltec (sekitar tahun
900-1200), Tula menguasai sebagian besar Meksiko tengah, semenanjung Yucatan,
pantai Teluk dan bahkan mungkin Chiapas serta Pantai Pasifik. Toltek mendirikan hubungan perdagangan dengan
orang-orang yang sekarang menjadi negara bagian Meksiko, Zacatecas, Veracruz
dan Puebla dan negara bagian Amerika Serikat yaitu New Mexico dan Arizona,
Kosta Rika dan Guatemala. Kekuatan
dinasti Tula berdering melalui semuaMesoamerika ke dalam kekaisaran Aztec. Toltek sendiri merupakan sebutan bagi bangsa yang mendiami
suatu kawasan di Tollan, 45 KM utara Kota
Meksiko. Peradaban yang memuja Dewa Quetzalcoatl
ini dipimpin oleh seorang penguasa bernama Mixcoatl yangmempunyai arti "NagaAwan". Menurut sejarah, Bangsa Toltek yang terkenal lebih kejam dari Bangsa Aztec karena
pernah menyerbu kawasan Chichen Itza
disekitar tahun 800 M. Pusat kerajaan Toltek berada di Tollan. Pada saat ini wilayah tersebut berada di
bawah kendali kotaTeotihucán. Sekitar
750 Teotihucán AD dihancurkan, mungkin olehToltek. Orang-orang Toltek menguasai wilayah dan
Tollan tumbuh pesat karena dibanjiri imigran yang tertarik pasarnya
pertanian yang menjanjikan.
Kondisi Ekonomi Bangsa Toltek
Ekonomi Toltek
bergantung pada pertanian dan perdagangan.
Tanaman utama mereka adalah
jagung, kacang-kacangan dan cabai.
Toltek pengrajin digunakan obsidian – kaca vulkanik mirip dengan granit
yang dibuat senjata yang kemudian mereka ekspor ke peradaban terdekat. Ekspor lainnya termasuk tekstil dan
keramik. Impor utama mereka adalah biji,
kakao dan jamur.
Struktur
Sosial bangsa Toltek
Semua
informasi tentang Kekaisaran Toltek diselimuti dengan misteri. Sedikit yang diketahui tentang struktur social mereka, terlepas dari fakta
bahwa masyarakat Toltek adalah militeristik dengan prajurit aristokrasi. Bahkan, raja Aztec dan aristokrasi bangga
dengan Bangsa Toltek.
Ragam Bangunan Bangsa
Toltek
Toltek adalah bangsa
berjiwa keras, memiliki pikiran pragmatis dan gemar berperang. Benda‐benda mewah hasil kebudayaan Toltek sangat sedikit jika dibandingkan
dengan kebudayaan lain diMesoamerika. Peradaban Toltec tersebar kekawasan
Maya di ChichenItza dan Maya sekali lagi dipengaruhi oleh orang‐orang Mexico Tengah.
Sistem politik Toltek amat berpengaruh sehingga dinasti Maya yang serius
kemudian menuntut diri sebagai bangsa keturunan Toltek. Arsitektur
Toltec lebih mengutamakan fungsi dari pada bentuk. Pusat kebudayaan Toltek terletak di Tula, 64
km sebelah utara Mexico City yang berkembang sejak tahun 800. Karya arsitekturnya sangat berbeda dengan apa
yang terdapat di Teotihuacan atau di Tilka yang menonjolkan estetika spiritual
dan harmonisasi dengan lingkungan. Kuil puncak piramida
Tlahuizcalpantecuhtli di Tula memiliki kolom‐kolom
setinggi 4,6 m dengan hiasan prajurit tegak mengawal bangunan suci
tersebut. Di bagian bawah piramid
terdapat istana‐istana yang diperuntukkan bagi para
pemimpin Toltek. Di bagian utara piramid
terdapat ruang keramat yang merupakan ciri khas arsitektur Toltek yaitu
Coatepantli yang berupa dinding berukir ular naga melingkupi ruang tersebut.
Hasil karya bangsa Toltek lainnya
adalah
Tzompantli atau rak
tempat memajang tengkorak manusia yang dikorbankan di dekat piramida utama
yaitu patung keramik classic Veracruz. Patung
ini menunjukan seseorang lelaki yang merupakan ritual di daerah mesoamerika. Pengaruh kebudayaan mesoamerika lain terlihat
pada patung ini namun tampil dalam wujud yang lebih sederhana. Di
kota Chichén Itzá (ibukota bangsa Toltek) seperti layaknya di Tula, bangsa
Toltek juga membuat kolom‐kolom yang berbentuk ular naga
seperti dewa Quetzalcoatl. Karya
arsitektur di kota ini jauh lebih baik dari pada di Tula karena mendapat
sentuhan kebudayaan maya dimana seniman ataupun arsiteknya memiliki tingkat
kemampuan yang lebih baik. Di antara
bangsa yang bersaing, bangsa Toltek adalah
yang paling kuat dan kemudian membentuk pemerintahan konfederasi dengan
mendasarkan pada peradaban pendahulunya.
Raja Toliptzin (980-1000 M) yang bergelar Quetzalcoatl atau
pemimpin agama memperluas hegemoninya atas seluruh Mexico bagian tengah dan
membangun ibukota di Tula. Sepeninggalnya
raja ini, Tula direbut oleh bangsa barbar Chichimec tahun 1224 M.
Kemudian bangsa Chichimec ditaklukkan oleh bangsa Aztec sebagai bangsa yang gemar perang. Bangsa Aztec menciptakan peradaban terakhir
di Meksiko sebelum datangnya bangsa-bangsa Eropa.
Karakteristik Bangunan Peradaban Toltek
Toltek menetap terutama dalam apa
yang sekarang dikenal sebagai Meksiko dari abad ke-10 sampai abad pertengahan
ke-12. Merekaadalah masyarakat yang
militeristik yang terbukti melalui arsitektur mereka. Arsitektur mereka sederhana dan sering
berubah karena mereka lebih peduli dengan fungsi daripada bentuk. Tujuan lain dari arsitektur mereka adalah
untuk menginduksi rasa takut. Misalnya,
mereka membangun kolom besar prajurit menakutkan untuk menjaga kuil dan sering
ditambahkan tzompantlis (platform rendah di mana mereka membuat pengorbanan dan
ditampilkan kepala manusia terputus) untuk bangunan mereka. Dinding mereka ditutupi dengan gambar jaguar,
coyote, elang, ular dan simbol-simbol keagamaan lainnya. Toltek banyak menyembah dewa Tezcatlipoca
"Cermin merokok" yang merupakan pelindung prajurit dan menuntut
pengorbanan manusia. Dengan demikian,masyarakat
memiliki hal Toltek tinggi untuk tentara mereka dan seringkali akan memasukkan
mereka dalam kuil mereka. Dengan
demikian agama sangat berpengaruh terhadap arsitektur Toltek. Toltek umumnya menggunakan kapur di
gedung-gedung mereka. Gaya arsitektur
mereka biasanya terlibat beratap datar dan ruang kolom persegi. .
Kemunduran Peradaban Toltek
Runtuhnya
Toltek diselimuti misteri. Menurut
legenda, Tollan tercabik-cabik
oleh perang saudara. Probabilitas lain
termasuk masalah pertanian, perebutan kekuasaan internal, kepadatan penduduk
karena imigrasi terus dan kesulitan perdagangan. Apapun penyebabnya, pada 1.150 AD atau 1200 Masehi Tollan ditinggalkan dan
kekaisaran Toltek hancur.
3.
Peradaban Olmek
Letak Geografis
Olmec adalah keturunan dari
bangsa Tionghoa kuno yang merupakan salah satu masyarakat Mesoamerika
pertama. Olmec mendiami dataran rendah
tropis di selatan tengah Meksiko.
Berdasarkan temuan arkeologis tanda‐tanda
pertama dari Olmec sekitar 1400 SM di kota San Lorenzo (sekarang Amerika
tengah), penyelesaian Olmec utama yang didukung oleh dua pusat lainnya,
Tenochtitlan dan Potrero Nuevo.
Sejarah
Peradaban Olmek
Peradaban Olmek
sendiri merupakan peradaban kuno yang berkembang di Meksiko (Amerika Utara) dari tahun 1400 SM
hingga 400 SM, meskipun pada tahun 1600-1500 SM peradaban Olmek awal sudah
muncul di sekitar San Lorenzo
Tenochtitlán yang merupakan salah
satu dari tiga kota utama Olmek. Pusat peradaban ini terletak di dataran
rendah tropis Meksiko tengah bagian selatan (pesisir Teluk Meksiko) yang kini
merupakan bagian dari negara bagian Veracruz dan Tabasco.
Tanda-tanda pertama dari Peradaban Olmek sekitar 1400 SM di kota San
Lorenzo. Peradaban Olmek merupakan
peradaban pertama di Mesoamerika dan menjadi
dasar untuk peradaban-peradaban berikutnya.
Misalnya di peradaban Olmek berlangsung praktik penusukan diri dan permainan bola yang
kemudian dipraktikkan di peradaban-peradaban Mesoamerika berikutnya. Salah satu unsur penting dalam peradaban
Olmek adalah karya seninya terutama peninggalan kepala
batu raksasa. Peradaban ini pertama kali ditemui melalui
artefak yang dibeli oleh kolektor di pasar seni pada akhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20. Selain itu bangsa-bangsa di
Mesoamerika pada masa itu dapat mengembangkan pertanian dengan baik, misalnya
menanam jagung dan tanaman
khas Amerika lainnya serta membuat budaya dan agama yang istimewa. Selama bertahun-tahun, kebudayaan Olmek
diduga sebagai 'kebudayaan ibu' bagi Mesoamerika karena pengaruh besar yang
disebarkannya di kawasan tersebut serta sebagai peradaban paling awal dan
termaju dibandingkan peradaban Mesoamerika lainnya.
Kebudayaan Olmek
menjadi tonggak bersejarah bagi sejarah Mesoamerika karena khazanah budaya
Mesoamerika pertama kali muncul di sana di antaranya organisasi kenegaraan,
pengembangan kalender upacara 260 hari dan kalender sekuler 365 hari, aksara
pertama di Mesoamerika dan tata kota.
Pengembangan kebudayaan tersebut dimulai sekitar 1600–1500 SM. Situs-situs kebudayaan Olmek selain di San
Lorenzo, juga terletak di La Venta dan Tres
Zapotes.
Peradaban Olmek adalah “master pembangun” dengan masing-masing
situs utama mengandung pengadilan seremonial, gundukan rumah, piramida kerucut
besar dan monumen batu termasuk kepala kolosal yang menjadikan peradaban mereka
sangat dikenal. Peradaban Olmek sangat
bergantung pada perdagangan baik antar wilayah Olmek yang berbeda dengan
masyarakat Mesoamerika lainnya. Sekitar
400 SM disebelah timur, separuh wilayah Olmek mulai tak berpenghuni dan
dikarenakan perubahan lingkungan. Mereka
mungkin juga mengungsi setelah aktivitas gunung berapi di daerah tersebut. Teori lain mengatakan bahwa mereka diserang,
tetapi tidak ada yang tahu siapa penjajah yang mungkin menginvasi Bangsa Olmek. Berdasarkan temuan arkeologis, peradaban
Olmec berkembang sejak 1500 SM sampai 300 M. Para pendukung peradaban ini
diperkirakan berpusat di sekitar kota San Lorenzo sekarang di Amerika Tengah.
Penduduknya tinggal berkelompok di bangunan-bangun dari batu besar. Mereka
dipimpin oleh golongan elit secara turun-temurun. Bangsa ini telah mengenal
bentuk tulisan. Diperkirakan peradaban ini mengalami kehancuran akibat serangan
bangsa yang datang dari arah utara. Bangunan piramida besar yang tingginya
sekitar 30 M yang dibangun bangsa Olmec berfungsi sebagai tempat upacara
persembahan pada dewa mereka. Bangunan ini dikelilingi oleh ladang pertanian
yang luas yang diperkirakan untuk mendukung buruh-buruh yang membangun monumen
tersebut. Kemampuan bangsa ini adalah membangun patung batu yang halus yang
berfungsi sebagai bagian dari kepercayaan mereka.
Mata Pencaharian
Peradaban Olmec sangat bergantung
pada perdagangan, baik antar wilayah Olmec yang berbeda dan dengan masyarakat
Mesoamerika lainnya. Penduduknya tinggal
berkelompok di bangunan‐bangun dari batu besar. Mereka dipimpin oleh golongan elit secara
turun‐temurun. Bangsa ini telah mengenal bentuk
tulisan. Diperkirakan peradaban ini
mengalami kehancuran akibat serangan bangsa yang datang dari arah utara.
Peradaban dan Budaya
Peradaban Olmec adalah master
pembangun dengan masing‐masing situs utama mengandung
pengadilan seremonial, gundukan rumah, piramida kerucut besar dan monumen batu
termasuk kepala kolosal yang menjadikan peradaban mereka sangat dikenal. Karena mereka salah satu kebudayaan
Mesoamerika paling awal dan paling maju pada saat itu, mereka sering dianggap
sebagai budaya ibu dari berbagai budaya Mesoamerika lainnya. Bangsa Olmec membangun konstruksi berbentuk
kepala‐kepala raksasa, melakukan praktek
pengorbanan manusia, menemukan konsep angka nol dan memberikan fondasi bagi
setiap budaya Mesoamerika yang mengikuti kemudian. Peradaban Olmec bisa jadi adalah peradaban
pertama di belahan bumi barat yang mengembangkan sistem tulisan dan kemungkinan
menemukan kompas dan kalendar Mesoamerika.
Olmec heads merupakan patung Pra‐Columbus
peradaban kuno yang ada di dataran rendah tropis di Meksiko selatan‐pusat.Aspek yang paling dikenal dari peradaban Olmec
adalah kepala helm besar. Kepala
dianggap sebagai potret penguasa. Ada 17
kepala kolosal digali hingga saat ini.
Bangunan piramida besar yang tingginya sekitar 30 M yang dibangun bangsa
Olmec berfungsi sebagai tempat upacara persembahan pada dewa mereka. Bangunan ini dikelilingi oleh ladang
pertanian yang luas yang diperkirakan untuk mendukung buruh‐buruh yang membangun monumen
tersebut. Kemampuan bangsa ini adalah
membangun patung batu yang halus yang berfungsi sebagai bagian dari kepercayaan
mereka.
Agama Bangsa
Olmek
Bangsa Olmek juga
mempunyai agama sendiri yaitu Agama Olmek.
Agama Olmek
merupakan agama dari bangsa Mesoamerika yang populer dari tahun 1400 SM sampai
kehancuran mereka pada tahun 400 SM.
Aktivitas vulkanik atau perubahan lingkungan dilihat sebagai penyebab
kehancuran Agama Olmek yang paling mungkin terjadi. Lantaran tidak ada bukti langsung dari agama
mereka, para arkeolog harus membandingkan bekas-bekas peninggalan mereka dengan
agama dari Bangsa Maya dan Aztec untuk melihat kesamaannya. Mereka dikatakan berkaitan erat dengan
Shamanisme (saluran untuk manusia berhubung
dengan berbagai jenis personaliti ghaib). Dewa yang paling populer bagi bangsa Olmek
adalah dewa jaguar yang merupakan dewa hujan dan kesuburan. Meskipun dari beberapa teori dikatakan tidak
ada dewa utama tetapi ada delapan dewa terpisah, di mana dewa-dewa itu sama
pentingnya. Beberapa bentuk kurban
mereka diantaranya darah dan beberapa tokoh dibuat dari giok untuk para dewa
serta sejumlah ritual tarian dan topeng.
Para pendeta Olmek diyakini menghirup beberapa bentuk obat halusinasi yang
dapat membantu mereka berkomunikasi dengan roh-roh. Sejauh ini, baru ada sepuluh dewa dalam agama
Olmek yang telah diidentifikasi oleh para arkeolog. Awalnya, agama Olmek dikatakan menjadi
semacam induk yang melahirkan agama-agama yang berkembang di kawasan
Mesoamerika lantaran mereka terdiri dari berbagai sejumlah elemen yang sama.
Keruntuhan Peradaban Olmek
Sekitar 400 SM sebelah timur
separo wilayah Olmec mulai tak berpenghuni, mungkin karena perubahan
lingkungan. Mereka mungkin juga
mengungsi setelah aktivitas gunung berapi di daerah tersebut. Teori populer lain adalah bahwa mereka
diserang, tetapi tidak ada yang tahu siapa penjajah yang mungkin menginvasi
Bangsa olmec. Keruntuhannya disebabkan
perubahan lingkungan yang dipicu oleh letusan gunung berapi, gempa bumi atau
praktek pertanian yang merusak.
4.
Peradaban Maya
Geografis
Suku Maya terletak diMeksiko
Selatan dan Amerika Tengah. Wilayah
Kerajaan Maya meliputi Semenanjung Yukatan (Meksiko) ,Honduras dan
Guatemala. Pusat peradabannya
diSemenanjung Yukatan berbatasan dengan Samudera Pasifik disebelah barat dan
Laut Karibia disebelah timur.
Legenda Suku Maya
Rahasia Kebudayaan Bangsa Maya Banyak orang
pernah mendengar legenda budaya bangsa Maya.
Selama ini, kesan sebagian besar orang terhadap bangsa Maya tidak
terlepas dari suasana hutan belantara di benua Amerika. Menyinggung tentang bangsa Maya, yang
terlintas dalam benak sejumlah orang adalah sekelompok orang Indian yang
sekujur tubuhnya mengenakan pakaian bulu warna cemerlang, berputar mengelilingi
lingkaran di bawah sinar rembulan melaksanakan upacara misterius, di
tengah-tengah berdiri dukun sakti yang berilmu tinggi. Memang benar, bangsa Maya tinggal di Amerika
Tengah yang sekarang ini, bekas peninggalan sejarah yang misterius berada di
dalam hutan belantara yang terpencil dan sepi, sekalipun begitu, ada beberapa
orang yang mengetahui, bahwa bangsa Maya mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan bangsa Tiongkok dan Mongol di belahan bumi lain yang jauh. Peninggalan batu raksasa dan karya seni
bangsa Maya yang mahatinggi, jauh melebihi kehebatan teknologi masa kini.
Proses Penemuan Suku Maya Oleh Bangsa Luar
Bangsa Spanyol masuk ke Amerika Selatan pada
abad ke-16, dengan status agresor mereka menjajah daratan yang asli ini. Penduduk Amerika Tengah dan Selatan ketika
itu hidup sebagai petani yang primitif, mereka sama sekali tidak berdaya
menghadapi kapal dan meriam kuat bangsa Spanyol. Kemudian dengan cepat, bangsa Spanyol
menyebarkan agama mereka ke tempat tersebut, dua orang misionaris yang melihat kepercayaan
takhayul dan ilmu sihir penduduk setempat, segera membakar tempat tersebut,
mengakibatkan buku kuno yang disembunyikan semuanya terbakar musnah. Tidak disangka bahwa buku-buku tersebut
adalah buku kuno yang mencatat pusaka pengetahuan peninggalan kebudayaan bangsa
Maya yang telah lama menghilang, di dalamnya tercatat secara terperinci tingkat
ilmu pengetahuan dan budaya mereka yang mahatinggi pada masa itu. Mungkin
demikianlah takdirnya, kini para ilmuwan yang menyelidiki kebudayaan Maya hanya
bisa menggambarkan kehebatan budaya Maya saat itu secara tambal sulam
berdasarkan potongan naskah yang berhasil dikumpulkan.
Sejarah Peradaban Maya
Peradaban Maya awal didirikan pada
masa Pra‐Klasik (2000SM-250M). Menurut kronologi Mesoamerika, banyak kota‐kota Maya mencapai pembangunan Negara tertinggi mereka
selama periode Klasik (250M‐900M) berlanjut sepanjang Post‐Classicperiode sampai kedatangan orang Spanyol diYucatan. Pradaban
Maya adalah sebuah peradaban yang muncul di Mesoamerika, terkenal akan aksara tertulisnya yang berasal dari masa Pra-Columbus, juga terkenal akan kebudayaannya
yang spektakuler, arsitektur,
serta sistem matematika dan astronominya yang unik. Peradaban Maya bermula pada periode
Pra-klasik, yang berkembang pada Periode Klasik (sekitar 250 M sampai 900 M),
dan berlanjut sampai periode Pos-Klasik sampai kedatangan bangsa Spanyol
di Yucatan.
Pada zaman keemasannya, negeri Maya adalah salah satu negeri terpadat
dan berbudaya paling dinamis di dunia. Peradaban
Maya memiliki banyak kesamaan dengan peradaban Mesoamerika yang lain disebabkan
tingginya interaksi dan difusi budaya yang terjadi pada wilayah tersebut.
Produk budaya seperti tulisan, epigrafi, dan kalender tidak sendirinya
dihasilkan Maya; namun kebudayaan mereka sungguh tinggi. Pengaruh Maya dapat
ditemukan sejauh Mexico Tengah, lebih dari 1000
kilometer dari pusat negeri Maya. Peradaban di luar Maya juga memengaruhi
peradaban Maya, dimana ditemukan di seni tradisional Maya dan arsitekturnya.
Pengaruh ini didapat dari hasil pertukaran budaya serta perdagangan tanpa
adanya penundukan eksternal.
Bangsa Maya tidak punah, baik dari zaman setelah
berakhirnya Periode Klasik ataupun dengan kedatangan penjelajah bangsa
Spanyol conquistadores dan
kolonisasi Spanyol yang berturut-turut. Saat ini, Maya dan keturunannya
membentuk populasi yang masih mempertahankan tradisi dan kepercayaan, dengan
hasil akulturasi dan ideologi Katolik Roma yang
diadaptasi sejak zaman pra-Columbus dan masa pos-pendudukan. Bahasa Maya tetap
menjadi bahasa utama mereka saat ini. Salah satu bentuk budaya mereka, Rabinal
Achí, yaitu sebuah drama
tradisional, dimasukkan ke dalam daftar Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia oleh UNESCO pada tahun 2005.
Suku Maya
Suku Maya adalah kelompok suku yang tinggal di semenanjung
Yucatan, Amerika Tengah yang
berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat, dan Laut Karibia di
sebelah timur. Suku yang pada zaman batu
mencapai kejayaan di bidang teknologinya (250 M hingga 925 M), menghasilkan
bentuk karya dan peradaban unik seperti bangunan (Chichen Itza), pertanian
(kanal drainase), tanaman jagung dan latex, sumurnya yang
disebut "cenotes". Cara
mereka berkomunikasi dan mendokumentasikan tulisan: Tulisannya
menggunakan gambar dan simbol, yang disebut "glyph". Ada dua
macam glyph: yakni yang menampilkan gambar utuh dari benda yang
dimaksudkan, dan tipe yang menggambarkan sesuatu sesuai dengan suku katanya. Misalnya kata
"balam: jaguar",
digambarkan dengan kepala binatang tersebut, atau dengan tiga suku kata
"ba"-"la"-"ma" yang terdiri dari tiga gambar
sejenis mangkok (tempurung). Suku ini
juga mengenal kecantikan seseorang, dengan membuat tempurung kepalanya menjadi
rata, dengan cara mengikatkan papan di dahi dan tempurung belakang pada
bayi/kelahiran anak, sehingga pada waktu dewasa mereka merasa anggun dengan
memiliki tulang dahi yang rata. Adapun
senjata yang digunakan adalah disebut "Atlatl" , yakni semacam
busur dan panahnya. Makanan utama mereka
adalah Tortilla (roti
pipih tanpa ragi yang terbuat dari jagung giling atau gandum).
Bahasa Maya
Bahasa Maya merupakan suatu rumpun bahasa yang
digunakan di Mesoamerika dan Amerika Tengah bagian
utara. Bahasa ini digunakan paling tidak
oleh 5 juta penduduk asli Maya, terutama di Guatemala, Meksiko, dan Belize. Pada tahun 1996, Guatemala secara formal mengakui 21 nama jenis bahasa
Maya dan Meksiko mengakui delapan jenis lainnya.
Mata Pencaharian
Peradaban
mereka berpusat pada kehidupan agraris. Mata pencaharian utama suku Maya adalah
bertani. Para lelaki bertani dan para
wanita bertugas memasak hasil panen mereka.
Suku Maya telah mengenal system irigasi dan terasering. Mereka membangun kebun Chinampa dipulau‐pulau buatan yang subur atau didanau‐danau yang dangkal dilembah Meksiko. Tanaman pokoknya adalah jagung. Mata pencaharian lainnya yaitu nelayan
(menangkapikandisepanjangpantai), memelihara hewan seperti kalkun dan anjing,
memintal kapas untuk tekstil, berdagang.
Biasanya aktivitas‐aktivitas suku ini seperti
bertani dan berdagang digambarkan dalam sebuah ragam hias.
Budaya
Pada saat
itu suku Maya telah mengenal tulisan. Tulisannya
menggunakan gambar dan symbol yang disebut "glyph“ ,terdapat 850 karakter. Media tulisnya adalah kulit pohon dan kulit
rusa. Ada dua macam glyph antara lain
menampilkan gambar utuh dari benda yang dimaksudkan dan menggambarkan sesuatu
sesuai dengan suku katanya. Biasanya
digunakan untuk mencatat urutan‐urutan peristiwa, kegiatan
upacara agama, ilmu perbintangan (astronomi).
Selain tulisan, suku maya juga dapat menciptakan epigrafi, kalender,
mengembangkan ilmu matematika (didasarkan
atas videsimal) dan astronomi dan juga dapat membuat senjata yang disebut
"Atlatl", yakni semacam busur dan panahnya.
Kepercayaan
Suku Maya
memuja banyak dewa / politheisme (Dewa laut, Dewa Matahari, Dewa Hujan, Dewa
Musim Semi), mengenal upacara pemujaan yang mengorbankan nyawa manusia, percaya
matahari harus makan jantung dan darah manusia untuk menentukan kelangsungan
hidup dunia. Bangunan peninggalannya
antara lain temple, piramid,
istana, plaza, lapangan bola.
Bangunannya terbuat dari batu (biasanya batu kapur).
Hasil
Kebudayaan
Hasil kebudayaan Suku Maya adalah mampu
membangun kota terbesar di dunia (kota Theotihuakan yang dihuni 100.000
penduduk), Tikal yang merupakan situs tertua di dunia yang berbentuk piramid
bersisi terjal, kota dongeng Machu Picchu bertengger mengakangi gunung yang
sempit menjulang pada ketinggian 600 m di atas lembah sungai Urubamba.
Ilmu Astronomi
Suku maya telah mengenal dua sistem kalender
yaitu sistem kalender berdasarkan peredaran matahari (1 tahun=365 hari) dan
sistem kalender bedasarkan kepercayaan (1 tahun = 260 hari).
Kalender Maya
Kalender Maya merupakan sistem kalender yang disusun
oleh sebuah peradaban yang dikenal dengan nama Maya. Kalender ini diciptakan pada masa Baktun ke-6
(sekitar tahun 747-353 SM). Puncak kejayaan peradaban Suku Maya terjadi
sekitar tahun 250-900
M. Suku Maya menjadikan kalendernya sebagai acuan
dan ukuran dalam menentukan hampir setiap kejadian yang mereka alami. Mereka
juga memandang kalendernya sebagai bentuk visual terhadap perjalanan waktu yang
menggambarkan bagaimana kehidupan itu berlangsung.
Jenis-jenis Kalender Maya
Hingga saat ini setidaknya ada 20 sistem penanggalan
Suku Maya dan 15 sistem telah disebarkan ke berbagai tempat untuk
dipelajari, sementara 5 sistem lagi masih dirahasiakan
oleh para pemangku adat Suku Maya. Ke-15
macam sistem kalender tersebut mencatat pergerakan matahari, bulan, planet-planet yang terlihat, masa panen, dan bahkan siklus kehidupan serangga. Penanggalan Suku Maya yang cukup terkenal
adalah Kalender Tzolkin (salah satu jenis kalender ciptaan Suku Maya yang cukup
terkenal. Satu siklus dalam perhitungan
kalender ini memiliki lama waktu 260 hari yang terbagi dalam 13 trecena dan
lama waktu setiap trecena adalah 20 hari) yang
berumur 260 hari dan Kalender
Haab (Ha’ab) yang berumur 365 hari. Gabungan dari 2 penanggalan ini akan berakhir
setelah 52 Haab atau sekitar 52 tahun Kalender Gregorian. (kalender yang sekarang
paling banyak dipakai di Dunia Barat dan
merupakan modifikasi Kalender Julius). Selain itu ada Kalender Hitung
Panjang (kalender ciptaan Bangsa Maya yang
berada di Tanjung Yucatan, perbatasan Meksiko-Guatemala-Honduras di Amerika Tengah) yang
berumur 13 Baktun (siklus) atau jika dihitung menurut Kalender Gregorian lebih dari 5.126
tahun, yaitu dimulai pada tanggal 11 Agustus 3114
Sebelum Masehi (Kalender Gregorian) atau 6 September 3113
Sebelum Masehi (Kalender Julian) hingga berakhir pada tanggal 21 Desember 2012 Masehi (Kalender Gregorian). [3] Sistem
Perhitungan Panjang ini menggunakan basis perhitungan 20, sedangkan kalender
modern saat ini menggunakan basis perhitungan 10. Adapun lama waktu
1 Baktun adalah 144.000 hari.
Keruntuhan Peradaban Suku Maya
Menurut data penelitian: “Suatu hari di tahun
909 M, tanpa sebab yang jelas, 80% bangsa kuno Maya tiba-tiba saja menghilang,
tidak hanya meninggalkan kuil yang belum selesai dibangun, bahkan sejumlah
besar balairung dewa dan bangunan model raksasa semuanya ditinggalkan begitu
saja, terbenam dalam reruntuhan tembok yang roboh. Semua pusat pemujaan juga terhenti
aktivitasnya. Kemudian, sejak hari itu,
kebijaksanaan leluhur lenyap dengan sangat cepat, dan bangsa Maya yang tertinggal
pun mulai berubah menjadi buta pengetahuan dan merosot moralnya.” Dari bukti penelitian ilmuwan ini, kita dapat
memberikan penjelasan yang rasional: Setelah mengalami perkembangan budaya yang
tinggi, dikarenakan perkembangan budaya materi, kehidupan bangsa Maya kuno
lambat laun merosot, menuju kemerosotan moral masyarakat. Lalu sebagian yang masih disebut
kebijaksanaan leluhur itu, pada kenyataannya adalah sekelompok orang yang telah
jatuh merosot moralnya, mereka mendorong perkembangan hal yang tidak baik,
membuat segenap masyarakat bangsa Maya kuno mengarah menuju kepunahan! Meskipun terdapat sejumlah dokumen yang
tersisa, namun sangat sulit bagi kita untuk memastikan peristiwa mengerikan apa
yang sebenarnya terjadi pada tahun 909 M itu, berbagai macam versi hipotesa
tentang kepunahan bangsa Maya, misalnya banjir, gempa bumi, angin topan,
bencana maupun pendapat lainnya tentang wabah, keracunan massal, penyakit
menular, bahkan dikatakan populasi yang membengkak, pembakaran hutan secara
berulang kali untuk bercocok tanam yang mengakibatkan tanah gersang, ataupun
bencana ekonomi, bahkan dikatakan invasi musuh, perang antarkota, pemberontakan
kaum petani maupun masalah sosial seperti bunuh diri massal, dan pendapat lain
yang tak terhitung jumlahnya. Apa pun
penyebabnya sama sekali tidaklah penting, intinya adalah sejarah sekali lagi
telah mempertahankan orang yang baik dan sederhana, sedangkan sebutan “buta
pengetahuan dan merosot moralnya” yang digunakan untuk melukiskan keturunan
bangsa Maya, hanyalah kaidah yang dilihat oleh mata manusia masa kini,
sangat lugu dan baik seperti tidak berpengetahuan, tidak tahu mengejar keuntungan mendatangkan keputus asaan.
sangat lugu dan baik seperti tidak berpengetahuan, tidak tahu mengejar keuntungan mendatangkan keputus asaan.
Situs Peradaban Maya
Terdapat ratusan situs peningggalan Maya yang signifikan,
dan ribuan yang lebih kecil. Yang terbesar dan terpenting di antaranya Cancuén, Chichen Itza (Situs Peradaban Maya di Meksiko pada abad 800 SM), Coba, Comalcalco, Copán, Dos Pilas, Kalakmul, El Mirador (komplek peradaban Maya dari masa pra-Columbus yang terletak
di lembah bernama sama di
bagian utara Departemen El Petén, Guatemala), Nakbé, Naranjo, Palenque (situs arkeologi Maya di dekat Sungai
Usumacinta di negara bagian Chiapas, Meksiko, terletak 130
km sebelah selatan Ciudad
del Carmen), Piedras
Negras, Quiriguá, Seibal, Tikal
(salah satu situs
arkeologi terbesar dan pusat kota dari Peradaban Maya pra-Columbus. Situs ini terletak di wilayah arkeologikal Petén
Basin yang saat ini menjadi utara Guatemala), Uaxactún, Uxmal
(salah satu situs peninggalan peradaban Maya yang
paling penting selain Chichen Itza dan Tikal.
Situs ini terletak di wilayah Puuc, Meksiko, sekitar 62 km dari kota Mérida) dan Yaxha.
5.
Peradaban
Aztek
Pemerintahan
Kerajaaan Aztec berdiri
sekitar tahun 1298 M dan mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1450 M. Kerajaan Aztec mengalami kehancuran setelah
datangnya bangsa Spanyol, dengan raja terakhirnya Monte Zuma II. Pusat kerajaan Aztec berada di daerah
semenanjung Yukatan.
Sejarah Peradaban Aztek
Aztek merupakan satu dari beberapa kebudayaan,
yang disebut secara umum sebagai "nahuas" mengikut bahasa mereka.
Ketika kaum Aztek sampai ke lembah Anahuac, mereka dianggap oleh nahuas lain
sebagai yang paling tidak berperadaban, jadi mereka memutuskan untuk belajar,
dan mengambil dari kaum- kaum lain, mereka banyak belajar dari Toltec tua (yang
sering dikelirukan dengan kebudayaan Teotihuacan yang lebih tua. Kaum Aztek
menggabungkan beberapa tradisi dicampurkan dengan tradisi mereka sendiri.
Karena itu mereka mempunyai beberapa mitos penciptaan, satu darinya
menggambarkan empat era sebelum dunia sekarang, kesemuanya berakhir dengan
malapetaka. Era kelima akan kekal disebabkan pengorbanan hero kepada matahari.
Dongeng ini dikaitkan dengan kota tua Teotihuacan, yang telah musnah ketika
kaum Aztek tiba. Mitos yang lain menggambarkan dunia sebagai ciptaan dewa
kembar, Tezcatlipoca dan Quetzalcoatl. Tezcatlipoca kehilangan kakinya dalam
proses ciptaan dunia dan semua gambaran dewa ini menggambarkan Tezcatlipoca
tanpa kaki dan menampakkan tulang. Quetzalcoatl juga dikenali sebagai Tezcatlipoca
Putih.
Menurut legenda, mereka mengembara ke Lago de
Texcoco di Meksiko Tengah dari suatu tempat di utara yang dikenali sebagai
Aztlán. Mereka dipandu oleh dewa mereka Huitzilopochtli. Ketika mereka tiba di
sebuah pulau di tengah danau, mereka melihat burun elang memakan seekor ular
ketika bertengger di atas kaktus nopal, gambaran yang sesuai dengan ramalan
yang menyuruh mereka membuat pemukiman baru di situ. Kaum Aztek membuat kota
mereka yang dikenal sebagai Tenochtitlan. Tempat tersebut, pada masa sekarang
merupakan pusat kota Meksiko. Burung Elang legendaris itu pun juga terdapat
dalam bendera Meksiko.
Sebagian besar suku Aztek bermukim
di Amerika bagian Selatan dan Amerika bagian Tengah (Meksiko). Mereka membangun
kota yang sangat terkenal Tenochtitilan. Suku ini berasal dari Aztlan. Suku ini
banyak mempunyai mitologi. Banyak mitos dan legenda tentang penciptaan
kuno. Kepercayaannya mereka membunuh
orang untuk persembahannya. Mereka percaya banyak dewa-dewa, salah satunya dewa
Huitzlopotil. Selama periode ini,
terdapat banyak kebudayaan di Amerika. Pada 100 M, negara-kota Teotihuacan
berkembang dan mendominasi Meksiko.
Dengan pengecualian kedatangan orang-orang Polinesia Pasifik ke Peru
pada abad ke-4 M, orang Amerika terasing dari bagian dunia lainnya. Meski
demikian, Teotihuacan, yang didominasi oleh Piramida Matahari raksasa,
merupakan kota kelima terbesar di dunia, dengan penduduk berjumlah 200.000
jiwa.
Setelah
merebut kekuasaan dari bangsa Chichimec, bangsa Aztec mendirikan ibukota di Tenochitiliin.
Dengan mengadopsi budaya Toltec, bangsa Aztec meluaskan wilayahnya hingga
menguasai seluruh daratan Meksiko serta menguasai beberapa bangsa taklukkan.
Ibukota Aztek berkembang pesat sebagai pusat dagang. Dengan pesatnya
perdagangan kelas pedagangpun tumbuh dengan pesat seningga membentuk lapisan
tersendiri. Mereka menjual barang-barang mewah seperti katun, koka, kulit dan
perhiasan emas. Kaisarnya yang terkenal adalah Montezuma II (1502-1520 M) dianggap oleh sejarawan memiliki
lambang-lambang kebesaran dibandingkan raja-raja Eropa pada periode yang sama.
Bangsa Aztek adalah bangsa yang gemar perang. Bagi mereka perang merupakan
bagian dari budaya sehari-hari serta bagian dari sistem kepercayaannya, Mereka menyembah banyak dewa
(politheis). Huitzilopochtli adalah dewa matahari yang paling besar. Mereka
percaya bahwa matahari adalah sumber kehidupan dan harus terus dipelihara agar
terus beredar di orbitnya dan berputar, terbit dan tenggelam. Untuk itu
diperlukan pelumas yang murni yaitu darah manusia. Mereka yakin bahwa
pengorbanan manusia merupakan tugas suci dan wajib dilakukan agar dewa matahan
tetap memberikan kemakmuran bagi manusia. Upacara pengorbanan dilakukan di
altar di puncak piramida dengan cara mengambil jantung korban oleh pendeta-pendeta.
Upacara pengorbanan manusia juga dilakukan secara niassal dengan membunuh
banyak korban.
Ada tiga hipotesis yang dilakukan para antropolog mengenai alasan
pengorbanan manusia, disarnping alasan untuk pengorbanan pada dewa. Pertama,
pengorbanan manusia dilakukan untuk mengurangi jumlah penduduk terutama sejak
jumlah tawanan perang meningkat dengan pesat dibanding dengan tingkat
kelahiran. Kedua, adalah untuk memberikan rakyat mayat-mayat yang telah
dikorbankan sebagai sumber protein dan vitamin. Hipotesis ini sangat lemah
sebab bangsa Aztek menghasilkan banyak tumbuhan jagung dan kacang-kacangan dan
tomat, serta memelihara artjing, ayam dan kalkun. Ketiga, yang lebih rasional,
adalah untuk menakut-nakuli para pembangkang dan pemberontak agar mereka tidak
melakukan perlawanan terhadap kekuasaan raja. Para tawanan perang banyak yang
dijadikan korban dalam lumlah besar untuk dewa matahari. Orang-orang yang
bersalah juga menjadi sasaran untuk jadi korban seperti jendral yang gagal
dalam memimpin perang, para koruptor, hakim yang keliru membuat keputusan serta
pejabat negara yang berbut salah, termasuk orang yang memasuki daerah terlarang
di istana raja. Raja Montezutna II pernah mengorbankan sejumlah 5100 korban
dalam upacara peringatan ken;iikan tahtanya.
Stratifikasi Sosial Bangsa Aztec
Pada awal migrasi ke Meksiko tidak terdapat pelapisan atau
Stratifikasi sosial karena semua golongan adalah miskin. Tidak diketahui dengan
pasti latarbelakang timbulnya Stratifikasi sosial ini. Menurut lagenda Aztec,
masyarakat dibagi ke dalam beberapa golongan. Golongan peitama adalah keluarga
raja dengan puncak pimpinan adalah kaisar.
Kaisar dibantu oleh golongan bangsawan atau pejabat kekaisaran yang
bertindak seperti golongan feodal Eropa pada zaman pertengahan. Para pangeran
atau bangsawan disebut techutli. Dibawah
golongan bangsawan adalah golongan para tentara atau prajurit. Golongan ini
mendapatkan kedudukan istimewa dalam negara karena merekalah yang mampu
menangkap tawanan untuk dijadikan budak atau korban untuk dewa. Bila mereka
gagal melakukan tugas mereka akan dijadikan buruh atau bahkan dijadikan korban
untuk dewa.
Kelas dibawah prajurit adalah warga biasa yang disebut maceuatli atau pekerja. Golongan
ini berfungsi sebagai petani, tentara rendahan serta buruh untuk membangun
kuil, jalan jembatan dan lain-lain. Dibawah mereka adalah golongan pekerja yang
tidak memiliki tanah atau disebut thalmaitl Golongan ini memiliki
hak kewarganegaraan dan lebih tinggi dari budak. Golongan paling bawah adalah
budak atau disebut tlatocotin. Golongan
ini juga memiliki hak-hak tertentu, yang berbeda dengan golongan budak di
Eropa. Mereka diperbolehkan menyembah dewa dan memiliki tanah atas kemampuan
sendiri. Semua golongan masyarakat menyembah dewa yang sama Huitzilopochtli dan dewa-dewa
laiiinya tetapi dengan kuil yang berbeda-beda, Upacara pengorbanan dipimpin
oleh pendeta yang sering juga berfungfsi sebagai dukun yang meramalkan nasib
seseorang pada masa yang akan datang. Pergantian raja tidak dilakukan menurut
hierarld atau keturunan melainkan berdasarkan pemilihan. Walau anak tertua
menjadi prioritas untuk dipilih, aspek ketrampilan dan kecakapan merupakan
dasar pemilihan raja.
Kepercayaan
Kepercayaan suku Aztec
mengorbankan nyawa manusia saat pemujaan merupakan warisan dari suku
Toltek. Walaupun begitu, suku Aztec
meneruskan pemujaan sendiri yaitu Huiyzilopochtti, dewa yang memeperhatikan
peruntungan politik Tenochtitlan. Tidak
seperti suku Toltek yang mengagungkan dewa Tezkatlipoka.
Hasil Kebudayaan suku Aztec
Hasil Kebudayaan suku
Aztec antara lain kuil berbentuk piramida yang tengahnya berlubang untuk
memasukan kurban (emas dan perak), konsep kepercayaannya menyembah dewa-dewa, ditemukan
patung di kota Vera Cruz, yang beratnya 30 ton sebagai perwujudan dewa utama
yang disucikan, mampu mengusahakan tambang emas dan perak, suku Aztec tiap 52
tahun sekali mengadakan upacara besar-besaran yang dipusatkan di Hall of the
Star, ibukota kerajaan Aztec.
Seni Bangunan Aztec
Bangsa
Aztec memiliki seni bangun (arsitektur) yang amat tinggi. Ketika bangsa Spanyol
datang ke k;ota Tenochtitlan (sekarang Mexico City) mereka menyaksikan sendiri
kemajuan yztng telah dicapai bangsa ini. Di kota Tenichititlan terdapat
bangunan-bangunan yang memiliki nilai arsitektur amat tinggi seperti aquaduc (bangunan
air), empat jaringan jalan raya menuju kota, jalan-jalan lebar serta kanal yang
melintasi kota serta jembatan di atasnya. Bangunan-bangunan itu dibangun dengan
menggunakan teknologi tinggi menurut ukuran zaman itu. Di tengah pusat kota
dibangun kuil besar sebagai pusat persembahan terhadap dewa Huitzilopochtli.
Tinggi bangunan itu 30 M, terdiri dari tiga tingkat yang masing-masing tingkat
memiliki 120 anak tangga. Dibangunnya jalan-jalan serta kanal-kanal yang lebar
adalah untuk memudahkan lalu lintas orang dan barang dagangan. Mereka
memperjualbelikan kalkun, bebek, ayam, kelinci dan rusa. Hasil pertanian yang
diolah di ladang-ladang pertanian adalah alpukat, kacang merah dan jagung.
Mereka juga membuat kerajinan dari emas dan perak untuk perhiasan. Dari
kegiatan dagang dan jenis barang dagangan yang diperjualbelikan serta sarana
penunjang yang dibangunnya para ahli berkesimpulan bahwa bangsa Aztec memiliki
peradaban tinggi.
6. Peradaban Inka
Pemerintahan
Kerajaan Inka adalah sebuah kerajaan yang terletak di wilayah yang
sekarang adalah Peru dari 1438 sampai
1533. Inka disebut sebagai peradaban "pra-Columbus, artinya
sudah ada sejak sebelum kedatangan Christopher Columbus. Selama periode tersebut, Inka menguasai sebagian besar
wilayah Amerika Selatan bagian barat yang berpusat di pegunungan Andes
hingga 1533, saat bangsa Spanyol
menyerbu negeri itu. Atahualpa yang merupakan raja Inka terakhir, disebut juga dengan
istilah Sapa Inca, tewas terbunuh oleh penjelajah Spanyol yang bernama Francisco Pizarro,
yang juga menandai awal masa berkuasanya Spanyol di daerah tersebut. Kerajaan Inka terdiri atas empat suyu.
Bahasa resmi kerajaan adalah bahasa Quechua,
walaupun ada sekitar 700 bahasa lokal yang digunakan. Suku Inka melakukan
pemujaan atas dewa-dewa, dengan Inti sebagai dewa matahari yang merupakan dewa terdepan. Ibukotanya ada di Cuzco, atau Qosqo, di selatan Peru.
Pada periode sekitar abad ke-13, kebudayaan Inka berjaya di Amerika Selatan.
Bangsa Inka merupakan bangsa yang sejahtera dan maju, terkenal akan sistem
jalannya yang baik dan pertukangan batu yang tak tertandingi. Kekaisaran Inca
bertahan selama kurang lebih satu abad sebelum kedatangan bangsa
Spanyol pada tahun 1532. Manco
Capac mendirikan negara kota bangsa Inca
pertama sekitar tahun 1200-an. Kota tersebut meliputi seluruh area sekitar
Cusco. Tahun 1400-an, Pachacuti mempersatukan suku-suku lain di kawasan Andes. Sejak saat itu perkembangan kekaisaran Inca
terjadi. Akhirnya kekaisaran Inca menjadi kekaisaran terbesar di benua Amerika sebelum
kedatangan Kolumbus. Kekaisaran Inka, atau Tawantinsuyu (artinya
"empat wilayah" dalam bahasa Quechua), yang
beribukota di Cusco, membentangi
seluruh daerah pegunungan Andes, membuatnya sebagai peradaban Pra-Kolumbus yang
paling ekstensif. Bahasa quechua
merupakan bahasa yang diucapkan
oleh rakyat di negara-negara Amerika Selatan
seperti Peru, Bolivia, Ekuador, Argentina, Kolombia, dan Chili, yang juga merupakan bahasa kekaisaran Inka kuno.
Ada sekitar 8 juta jiwa penutur Quechua. Bahasa ini
merupakan bahasa penduduk asli Amerika yang banyak diucapkan di Amerika Selatan. Merupajan bahasa
Amerindia yang paling banyak dituturkan. Seperempat orang di Peru
bercakap Quechua. Orang yang bercakap Quechua sebagai bahasa ibu disebut
Indian Quechua oleh budaya penutur Spanyol. Penutur Quechua menyebut bahasanya
sebagai Runa, "rakyat", lengkapnya "Runa Simi". Quechua dikenal hanya memiliki 3 huruf hidup:
a, i, dan u. Bahasa
Quechua telah memberikan namanya ke banyak tempat di Peru, termasuk Kawasan
Ancash. Anqash adalah kata Quechua
untuk biru, dan konon nama itu merujuk ke birunya langit di Ancash.
Suku Inka
Peradaban Inka bermula sebagai suku di daerah
Cuzco, ketika Sapa Inca pertama, Manco Capac mendirikan Kishawn Cuzco sekitar
tahun 1200. Di bawah kepemimpinan keturunan Manco Capac, negeri itu mulai
berkembang ketika menyerap masyarakat di sekitar Pegunungan Andes. Pada tahun
1442, bangsa Inka memulai ekspansi jarak panjang di bawah pimpinan Pachacutec,
yang namanya berarti pengocok bumi. Ia membentuk Kekaisaran Inka
(Tawantinsuyu), yang akan menjadi kekaisaran terbesar di Benua Amerika
pra-Kolumbus. Kekaisaran itu terbelah oleh karena perang ritual untuk memutuskan
siapa yang akan menjadi Inca Hanan dan siapa yang akan menjadi Inca Hurin, yang
menyebabkan 2 bersaudara Huascar dan Atahualpa berperang satu sama lain. Pada
tahun 1533, para conquistador yang dipimpin oleh Francisco Pizarro González
mengambil untung atas keadaan itu dan menaklukkan sebagian besar wilayah
Inka.Pada tahun-tahun berikutnya, mereka mengkonsolidasikan kekuatan atas
seluruh kawasan Andes, menindas pemberontakan-pemberontakan berikutnya yang
berpuncak pada pendirian Kerajamudaan Perú pada tahun 1542. Tahun 1572 menyaksikan
kejatuhan bangsa Inka terakhir dan akhir perlawanannya di Vilcabamba. Peradaban
mereka berakhir pada masa itu, namun tradisi budayanya tetap ada dalam beberapa
kelompok etnis seperti orang Quechua dan Aymara.
Suku Inka bermukim di Peru yang berada
di Pegunungan Andes. Suku ini suka membuat Istana-istana yang megah dan
mendirikan kota yang memiliki karya teknik yang menakjubkan. Konstruksi kota
yang sangat menakjubkan sering disebut kota dongeng, yaitu Macchu Picchu yang
berdiri di Pegunungan Andes. Pada dahulu kala, kota itu ditinggal oleh
penduduknya dan ditemukan kembali pada tahun 1911. Kepercayaan Mempercayai banyak dewa-dewa.
Mereka mempercayai adanya Dewa Pencipta (Virakocha), Dewa Matahari, Dewa Bulan
Bintang, Dewa Halilintar dan Dewa Ibu Pertiwi. Mereka memuja roh-roh. Mereka
juga mengawetkan mayat yang juga seperti dimummy-kan dalam bungkusan lain.
Mereka melakukan hal tersebut karena mereka beranggapan bahwa Mummy adalah Para
Inka yang memelihara nenek moyang yang pertama (Manko Kapak) yang mummy-nya
tersebut ditempatkan dalam istana megah yang dibuatnya itu
Peradaban Inca di Peru
Peradaban Inca berkembang di sepanjang belahan barat Amerika
Selatan terutama di Peru. Seperti halnya bangsa Aztec, bangsa Inca adalah
bangsa yang memiliki watak miiiter sehingga perluasan wilayah imperium
dilakukan dengan cara peperangan. Inti peradaban bangsa Inca adalah pertanian
yang berkembang antara tahun 600-1000 M. Mereku membuat sistem terasering untuk
menahan longsor dan irigasi untuk menahan banjir. Untuk mengolah tanah mereka
menggunakan bajak yang tebuat dari perunggu Tanaman yang ditanam adalah
kacang-kacangan, jagung, merica, tomat, kentang putih. Hasil pertanian bukan
hanya untuk memenuhi konsumsi petani melainkan juga untuk memberi makan tentara
dalam jumlah besar, golongan birokrat dan ribuan buruh pabrik. Minuman khas
mereka adalah chicha yaitu semacam bir yang dibuat dari jagung. Bangsa
Inca adalah bangsa imperialis yang menaklukkan dan menguasai bangsa-bangsa
tetangganya dengan kekuatan miiiter. Dengan demikian pemerintahannya
imperium militeristis. Ketika raja Pachacuti Inca (1438-1471 M) dan anaknya
Topa Inca (1471 -1493) berkuasa, wilayah Inca diperluas dengan menaklukkan
bangsa-bangsa sekitaraya yang berdiam di Equador, Colombia dan Chile, Berbeda
dengan bangsa Aztec yang mengontrol ' rakyat jajahan dengan teror bangsa Inca
melakukannya dengan penyatuan imperium. Raja mereka memaksa penduduknya dan
bangsa yang ditaklulckannya menggunakan bahasa nasional Quechwa (diucapkan
keshwa) serta menyembah dewa negara yaitu dewa matahari.
Dalam menjalankan pemenntahan imperium pemimpin lokal dilibatkan
dalam birokrasi pusat pemenntahan imperium melalui kebijaksaaan kolonisasi yang
disebut mitima. Untuk mempertahankan kesatuan imperium mereka membangun
jalan-jalan lebar yang menghubungakan pusat pemenntahan dengan derah-daerah
yang ditaklukkannya. Jalan-jalan tersebut akan memudahkan lalu lintas tentara
untuk memadamkan pemberontakan atau juga untuk memudahkan lalu lintas penduduk
dari satu tempat ke tempat lain. Dapat disimpulkna bahwa dalam menjalankan
sistem pemerintahan bangsa Inca lebih maju dibandingkan dengan bangsa Aztec dan
bangsa Mesoamerika. Walaupun dalam bidang matematika dan astronomi tidak unggul
dibandingkan bangsa Aztec dan Mesoamerika bangsa Inca memiliki keunggulan di bidang sent bangun, seperti halnya
dalam pembuatan tekstil dan keramik. Pembangunan benteng-benteng pertahanan dan
jalan-jalan raya yang lebar menunjukkan bahwa mereka telah memiliki kemampuan
yang tinggi dalam mengatur jalannya pemerintahan. Raja tinggal di istana yang
indah yang dibangun dengan batu utuh atau monoilith yang diukir. Dalam
menjalankan pemerintahannya raja bersifat "sosialis". Hasil surplus
pertanian daerah subur didistribusikan ke daerah yang kekurangan. Di bidang
sosial Raja sangat menaruh perhatian pada aspek perkawinan. Laki-laki atau perempuan
yang sudah dewasa dan belum memiliki pasangan dipilihkan orang lain, lalu
dikawinkan dalam upacara umum. Dalam aspek religi bangsa Inca percaya pada dewa matahari. Raja-raja mereka
dipercaya memiliki hubungan genealogis atau asal usul keturunan dengan
matahari. Hanya tidal: diketahui dengan pasti apakah bangsa Inca juga melakukan
upacara pengorbanan manusia seperti bangsa Aztec.
7.
Peradaban
Zapotek
Peradaban Zapotek adalah peradaban pra-Colombus yang
berkembang di Lembah
Oaxaca, Amerika Utara. Bukti
arkeologis menunjukan bahwa peradaban mereka dapat ditilik kembali ke 2500
tahun yang lalu. Mereka meninggalkan
bukti arkeologis di kota kuno Monte
Albán. Bahasa yang dituturkan
oleh peradaban ini adalah bahasa
Zapotek.